get app
inews
Aa Text
Read Next : Pemda TTU Koordinasi dengan Balai Sungai Kupang Tetang Bendungan Tantori

Pria di Kupang Dibunuh Usai Pesta Miras, Diduga karena Kaos Perguruan Silat

Senin, 10 Maret 2025 | 21:00 WIB
header img
Kapolresta Kupang Kota, Kombes Aldinan Manurung, Senin (10/03/2025). Foto: Eman Suni

KUPANG,iNewsTTU.id-- Polisi mengungkap kronologi pembunuhan Aprian Boru (27), pria yang ditemukan tewas di dalam hutan RT 10, RW 20, Kelurahan Manulai 2, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Aprian dibacok oleh dua pria setelah sebelumnya terlibat pesta minuman keras (miras) jenis sopi bersama para pelaku.

Kapolresta Kupang Kota, Kombes Aldinan Manurung, mengatakan kasus ini semakin jelas setelah pemeriksaan saksi-saksi. Polisi juga menduga ada kemungkinan tersangka lain yang terlibat dalam kejadian tersebut.

Berdasarkan hasil penyelidikan, kejadian bermula ketika Aprian dijemput oleh salah satu pelaku untuk berpesta miras di sebuah kos-kosan di Kelurahan/Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, pada Jumat (7/3/2025) malam.

Setelah mengonsumsi miras, sekitar pukul 00.00 Wita, para pelaku mengajak Aprian untuk keluar mencari angin menggunakan dua sepeda motor. Namun, dalam perjalanan, salah satu pelaku berhenti di tempat kerjanya untuk mengambil parang sebelum melanjutkan perjalanan ke Kelurahan Manulai 2.

"Setelah tiba di lokasi, korban dieksekusi dengan parang yang telah dibawa oleh pelaku," ujar Kombes Aldinan di Mapolresta Kupang Kota, Senin (10/3/2025).

Setelah membunuh Aprian, para pelaku langsung melarikan diri, meninggalkan korban di lokasi kejadian. Polisi masih mendalami apakah ada pihak lain yang terlibat.

Aldinan menjelaskan, berdasarkan keterangan sementara, insiden ini diduga dipicu oleh ketersinggungan para pelaku terhadap kaos yang dikenakan korban. Saat pesta miras, Aprian diketahui mengenakan kaos berlogo salah satu organisasi perguruan silat, padahal ia bukan anggota organisasi tersebut.

"Para pelaku mulai marah karena korban mengenakan kaos itu, sementara dia bukan anggota. Tapi ini masih keterangan awal yang terus kami dalami," kata Aldinan.

Polisi masih menyelidiki apakah kejadian ini merupakan pembunuhan spontan atau sudah direncanakan sebelumnya. Fakta bahwa salah satu pelaku sempat mengambil parang sebelum kejadian mengarah pada kemungkinan pembunuhan berencana.

"Karena pelaku masih sempat mengambil parang di tempat kerjanya, ini bisa masuk dalam kategori pembunuhan berencana. Tapi kami akan memastikan lagi setelah mereka ditangkap," tambah Aldinan.

Saat ini, polisi masih memburu para pelaku dan terus mendalami motif di balik pembunuhan ini.

Editor : Sefnat Besie

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut