get app
inews
Aa Text
Read Next : Stok Beras Bulog Menipis, Penjualan Dibatasi untuk Mengatasi Kelangkaan

Satgas Pangan Polda NTT Sidak Pasar di Kupang, Cegah Kecurangan Jelang Idulfitri

Sabtu, 01 Maret 2025 | 16:45 WIB
header img
Polda NTT Sidak Pasar Kupang, Cegah Kecurangan Harga Jelang Lebaran, Sabtu (01/03/2025). Foto: Eman Suni/Inews Tv

KUPANG,iNewsTTU.id-- Menjelang Idulfitri, Satgas Pangan Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah pasar di Kota Kupang. Fokus utama sidak ini adalah memastikan pedagang tidak menjual minyak goreng subsidi di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) serta mencegah praktik pengoplosan beras.

Sidak dimulai dari Pasar Kasih Naikoten, Kecamatan Kota Raja, Kupang, pada Sabtu (1/3/2025). Kanit Subdit 1 Ditreskrimsus Polda NTT, AKP Rendy Widyadharma, menegaskan bahwa pengawasan ini bertujuan melindungi konsumen dari permainan harga dan penimbunan stok oleh oknum pedagang nakal.

AKP Rendy menyampaikan bahwa harga minyak goreng subsidi jenis Minyakita harus dijual sesuai HET, yaitu Rp 15.700 per liter. Namun, ada indikasi pedagang menjualnya dengan harga lebih tinggi, yakni Rp 17.000 hingga Rp 18.000 per liter.

"Kami tidak ingin ada oknum yang memanfaatkan momen jelang hari raya untuk mencari keuntungan berlebihan dengan menaikkan harga minyak goreng subsidi," tegas Rendy.

Selain minyak goreng, Satgas Pangan juga mengingatkan pedagang agar tidak menjual beras yang tidak layak konsumsi atau mencampur beras subsidi dengan beras premium untuk keuntungan lebih besar.

"Kami mengimbau para pedagang untuk tetap jujur dalam berdagang. Jangan sampai masyarakat dirugikan dengan kualitas beras yang tidak layak atau harga yang dimanipulasi," lanjut Rendy.

Dari hasil sidak, harga beras di pasar terpantau masih stabil, berkisar antara Rp 13.000 hingga Rp 15.000 per kilogram.

Sidak ini disambut baik oleh para pedagang. Haji Mustakim, salah satu pedagang di Pasar Impres Naikoten, menyampaikan apresiasinya terhadap langkah Polda NTT.

"Kami senang dengan adanya sidak ini, karena sering kali ada pengusaha yang menimbun stok barang dan menaikkan harga ketika peredaran berkurang. Dengan pengawasan ini, kami berharap harga tetap stabil," ujar Mustakim.

Polda NTT memastikan sidak semacam ini akan terus dilakukan dengan menggandeng instansi terkait. Jika ditemukan pelanggaran, pihaknya akan menindaklanjuti hingga ke distributor untuk memastikan tidak ada praktik kecurangan dalam distribusi sembako.

Dengan pengawasan ketat ini, diharapkan masyarakat NTT dapat menjalani Ramadan dan Idulfitri tanpa khawatir lonjakan harga kebutuhan pokok.

Editor : Sefnat Besie

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut