get app
inews
Aa Text
Read Next : Distribusi Paket MBG di SDK Marsudirini Hari Kedua sudah Lancar

29 Siswa SDK Andaluri Sumba Timur Alami Gangguan Kesehatan Usai Makan Menu MBG

Selasa, 18 Februari 2025 | 20:12 WIB
header img
29 Siswa SDK Andaluri Sumba Timur Alami Gangguan Kesehatan Usai Makan Menu MBG. Foto: istimewa


WAINGAPU, iNewsTTU.id– Sebanyak 29 siswa dan siswi Sekolah Dasar Katolik (SDK) Andaluri, Kecamatan Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), dilaporkan mengalami gangguan kesehatan setelah mengonsumsi menu makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG), Selasa (18/2/2025) siang.

Para siswa mengeluhkan gejala mual, muntah, pusing, dan sakit perut usai menyantap hidangan tersebut.

Kejadian ini langsung menimbulkan kepanikan di lingkungan sekolah. Beberapa siswa yang mengalami gejala ringan segera dijemput oleh orang tua mereka, sementara belasan siswa lainnya memerlukan penanganan medis dari tenaga kesehatan yang datang langsung dari Puskesmas Kota Waingapu.

Mereka mendapat perawatan sementara di ruang kepala sekolah sebelum diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing.

Kepala SDK Andaluri, Fransiskus Xaverius Geroda, saat diwawancarai oleh iNews Media Group, mengungkapkan bahwa awalnya hanya beberapa siswa yang mengeluhkan mual dan pusing, namun jumlahnya terus meningkat hingga hampir seluruh siswa di kelas 3 hingga kelas 6 mengeluhkan gejala serupa.

"Sekitar pukul 09.15 WITA, para siswa mulai makan, dan tidak ada keluhan. Namun sekitar pukul 11 siang, kelas 3 sampai kelas 6 makan, dan sekitar 10 menit kemudian satu atau dua anak mulai merasa mual dan pusing," jelas Fransiskus.

"Sekitar jam 12 siang, mulai banyak siswa yang datang mengeluh muntah, mual, pusing, dan sakit perut. Mereka kemudian dibawa ke emperan dan ruang kepala sekolah untuk diberikan penanganan P3K."

Fransiskus juga menambahkan bahwa beberapa siswa sempat menyatakan bahwa makanan yang mereka konsumsi terasa tidak enak.

"Ada anak yang bilang mienya basi, telurnya tidak enak, dan tempe juga rasanya tidak bagus. Saya hanya bilang, kalau rasa tidak baik, ya tidak usah dimakan lagi. Tidak tahunya, kejadian seperti ini justru terjadi," ungkapnya.

Pihak Polres Sumba Timur segera turun tangan setelah mendapatkan laporan terkait insiden tersebut. Aparat kepolisian telah mengumpulkan sampel makanan yang tersisa untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut. Sampel makanan tersebut kemudian dibawa ke Polres Sumba Timur untuk diuji di Laboratorium guna mengetahui penyebab pasti gangguan kesehatan yang dialami para siswa.

Untungnya, setelah mendapatkan penanganan medis di sekolah, para siswa yang sebelumnya mengeluhkan gejala tersebut diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing bersama orang tua mereka, tanpa perlu dirujuk ke rumah sakit atau Puskesmas. Meskipun demikian, dugaan keracunan akibat menu MBG kini menjadi perbincangan hangat di media sosial dan di kalangan orang tua siswa.

Program Makan Bergizi Gratis yang diluncurkan untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi para siswa di sejumlah sekolah dasar di Kabupaten Sumba Timur kini tengah disorot.

 

 

 

Editor : Sefnat Besie

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut