14 Sekolah di Timor Tengah Utara Masuk Proyeksi MBG, 320 Tunggu Giliran
![header img](https://img.inews.co.id/media/600/files/networks/2025/01/16/1c6a8_mbg.jpg)
Kefamenanu, iNewsTTU.id – Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur yang diproyeksikan untuk 14 sekolah masih dalam tahap perencanaan.
Salah satu Yayasan yang siap mengelola satu dapur untuk pemberian MBG kepada 3.029 anak di 14 sekolah di Kabupaten Timor Tengah Utara adalah Yayasan Amnaut Bife Kuan, (YABIKU) NTT.
Kepala pengawas lapangan di Yabiku NTT dalam program MBG, Stefanus Kou, saat dikonfirmasi belum lama ini mengakui program itu belum bisa berjalan karena menunggu instruksi.
"Informasi untuk MBG masih ditunda, jika sudah ada informasi pasti akan kami sampaikan,"jelas Stefanus melalui pesan singkatnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten TTU, Beato Yoseph FR Omenu, S. STP, menjelaskan bahwa meskipun ada 14 sekolah yang dipilih untuk program ini, dinas belum bisa memastikan sekolah mana saja yang akan menerima manfaat di tahap awal tahun ini.
Menurut Beato Yoseph, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan tidak langsung mengelola program ini, karena pihak ketiga yang akan menangani distribusi makanan bergizi tersebut.
"Kami tetap fokus pada layanan pendidikan kepada siswa, melalui para pendidik, sedangkan untuk MBG itu pihak ketiga yang urus," jelasnya.
Program ini diperkirakan akan menyasar 334 unit pendidikan, dengan rincian 34 PAUD, 274 sekolah dasar, dan 95 sekolah menengah pertama.
Meski begitu, pelaksanaannya masih menunggu koordinasi lebih lanjut, bila14 Sekolah di Timor Tengah Utara Masuk Proyeksi MBG, maka sisanya sebanyak 320 Tunggu Giliran.
Dinas berharap program dapat berjalan lancar untuk memberikan manfaat bagi siswa di TTU.
Adapun Tujuan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah untuk meningkatkan gizi masyarakat, khususnya anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Program ini juga bertujuan untuk mengatasi stunting dan masalah gizi buruk, Mendukung tumbuh kembang anak-anak, Meningkatkan kualitas pendidikan, Memutus rantai kemiskinan dalam keluarga, Membentuk kebiasaan anak untuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang, Mendukung pembangunan ekonomi daerah.
Program MBG dilakukan dengan memberikan makanan bergizi gratis di sekolah dan pesantren. Selain itu, program ini juga memberikan bantuan gizi untuk anak balita dan ibu hamil/menyusui yang berisiko stunting.
Editor : Sefnat Besie