get app
inews
Aa Text
Read Next : Warga Kabupaten Belu Minta Polisi Awasi Agen Minyak Tanah yang Jual Ke Timor Leste

Sedang Langka, Warga Kota Kupang Serbu Pangkalan untuk Dua Jerigen Minyak Tanah

Kamis, 05 September 2024 | 14:18 WIB
header img
Warga antri membeli minyak tanah di pangkalan milik Lidia Febriati Wila Poro di RT 21 RW 07, Kelurahan Manutapen, Kec. Alak, Kota Kupang, NTT. Foto : iNewsTTU.id/ Rudy Rihi

KUPANG,iNewsTTU.id- Kelangkaan minyak tanah di Kota Kupang, khususnya di wilayah Kelurahan Manutapen, Kecamatan Alak, semakin dirasakan dampaknya oleh warga.

Hal ini membuat warga berbondong- bondong mendatangi agen minyak tanah untuk setidaknya mendapat satu jerigen minyak tanah untuk keperluan memasak mereka setiap harinya.

Pantauan media ini, Kamis (5/9/2024) di salah satu pangkalan minyak tanah milik Lidia Febriati Wila Poro atau Vera, pemilik pangkalan PT. Uma Tana Anawara di RT/21, RW/07, Kelurahan Manutapen, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Vera mengungkapkan bahwa kelangkaan ini telah berlangsung sejak bulan Agustus lalu.

"Iya, minyak tanah sudah langka, dan sudah berlangsung sejak bulan Agustus lalu, dan biasanya kami dapat jatah 800 liter atau empat drum setiap minggu, namun kini hanya menerima 400 liter atau dua drum, dan itu pun hanya setiap dua minggu sekali," Ujarnya.

Vera menambahkan bahwa meskipun pasokan minyak tanah berkurang, harga minyak tanah masih stabil di angka Rp 4.000 per liter namun kelangkaan minyak tanah, menyebabkan lonjakan permintaan dari masyarakat. 

"Dengan kelangkaan ini, permintaan minyak tanah dari masyarakat meningkat tajam, tidak hanya dari warga setempat tetapi juga dari warga luar seperti kelurahan Fatufeto dan Nunbaun Delha datang ke sinu untuk mencari minyak tanah," jelasnya.

Untuk mengatasi situasi tersebut, Vera terpaksa membatasi jumlah minyak tanah yang dapat dibeli oleh setiap kepala keluarga menjadi dua jerigen (10 liter) saja.

"Sebelum kelangkaan ini terjadi, berapa pun jumlah liter yang dipesan pembeli dapat dipenuhi oleh pihak distributor. Namun, sekarang hanya dilayani 400 liter, dan itu pun dua minggu sekali," tambahnya.

Menurut Lidia, kelangkaan ini bukan karena kekurangan pasokan minyak tanah di distributor, melainkan karena kesulitan distribusi yang dihadapi oleh pihak distributor. 

"Saya sudah tanyakan ke pihak distributor, dan mereka menginformasikan bahwa sebenarnya tidak ada kelangkaan. Namun, karena di waktu normal banyak pangkalan yang menolak ketika ingin dilayani distributor, sekarang semuanya meminta jatah, sehingga distributor kesulitan mendistribusikan minyak tanah ke semua agen," jelasnya.

Vera berharap agar permasalahan distribusi minyak tanah ini segera diatasi, sehingga masyarakat tidak terus dibebani oleh kesulitan ini. 

Editor : Sefnat Besie

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut