get app
inews
Aa Read Next : DKPP Rehabilitasi Ketua dan Anggota KPUD Malaka NTT

DKPP Pecat Ketua KPU Manggarai Barat, Lakukan Kekerasan Seksual Terhadap Staf PNS

Selasa, 28 Mei 2024 | 16:07 WIB
header img
Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Foto: Ist

JAKARTA, iNewsTTU.id -  Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) mencopot ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Manggarai Barat, Krispianus Beda, karena terbukti melakukan kekerasan seksual terhadap salah satu staf Pegawai Negeri Sipil (PNS). Hal tersebut terungkap dalam persidangan dengan agenda pembacaan putusan.

“Menjatuhkan sanski peringatan keras dan pemberhentian dari jabatan ketua kepada teradu Krispianus Beda selaku ketua merangkap anggota KPU manggarai barat terhitung sejak putusan ini dibacakan,” ujar Ketua DKPP Heddy Lugito, di ruang sidang Gedung DKPP, Jakarta Pusat, Selasa (28/5/2024).

Dalam putusannya, Heddy juga memerintahkan KPU untuk melaksanakan putusan ini paling lama tujuh hari sejak dibacakannya putusan ini. Serta meminta bawaslu Bawaslu untuk mengawasi pelaksanaan putusan ini.

Sementara itu, Anggota Mejelis DKPP, Raka Sandi yang juga hadir dalam persidangan menerangkan, kalau pengadu dalam hal ini ialah korban, mendapatkan kekerasan seksual pada tahun 2019. Mulanya ketika korban saat itu, tidak bisa masuk kerja karena sakit.

Kendati demikian, karena pengadu sedang sakit, ketua KPU Manggarai Barat memaksa untuk mendatangi kos korban untuk mengantarkan minyak oles.

"Kedatangan teradu tidak diinginkan, akan tetapi teradu memaksakan untuk datang, bahwa di kos pengadu tersebut kemudian teradu memaksa untuk mengoles minyak ke wajah pengadu yang bengkak," kata Raka.

Pada saat yang bersamaan, kata Raka, teradu juga berupaya mencium dan memperkosa korban. Namun pengadu berhasil menghindar dan teradu berhasil meninggalkan kos korban.

"Setelah perisitwa tersebut, pengadu menerangkan bahwa teradu melakukan beberapa kali tindakan kekerasan seksual nonfisik kepada pengadu. dalih kekerasan seksual antara lain menghubungi pengadu melalui panggilan video, meminta pengadu mengirimkan foto tidak senonoh dan menceritakan fantasi seksual yang mengarah pada pelecahan seksual," pungkasnya.

Editor : Vitrianda Hilba Siregar

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut