SABU RAIJUA, iNewsTTU.id- Marthen Dira Tome selaku supervisor PT. Nataga Raihawu Industri ( NRI) saat ini sedang menjajaki potensi ekspor garam Nataga ke China, hal ini disampaikannya kepada iNews.id, Senin (22/4/2024).
Marthen melihat ada peluang ekspor garam nataga untuk dijadikan bahan dasar baterai aki ( Accu_red) mobil listrik yang berbahan dasar garam atau sodium- ion ( garam_red) dan kini sedang dikembangkan di China.
" Itu hanya tinggal komunikasi dengan investor, karena bahan dasar kita sudah punya," Ujar Matade sapaan akrabnya.
Saat ditanya iNews.id terkait kesiapan pemerintah daerah maupun Sumber Daya Manusia ( SDM) dalam mendukung investasi besar ini, Marthen Dira Tome menyadari sepenuhnya bahwa anggaran daerah masih terbatas, begitupun SDM di Sabu masih harus diasah tapi hal itu tidak berarti harus berdiam diri, menurutnya sudah menjadi tugas bersama antara pemerintah dan swasta untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif, agar investor mau menanam modal mereka di Sabu Raijua.
" Iya memang kemampuan anggaran daerah kita terbatas, sumber daya manusia kita juga belum sepenuhnya bisa, tetapi tidak berarti kita terdiam, tidak berarti pula kita tidak bisa manfaatkan pihak lain melakukan tindakan besar di daerah kita, tugas kita menciptakan iklim yang kondusif untuk investor berinvestasi," Tambahnya.
Baterai Sodium- Ion yang berbahan dasar garam. Foto : Ist
" Ini peluang bisnis yang harus kita manfaatkan, garam kita punya kualitas yang baik bukan saja untuk konsumsi tapi juga untuk industri, kalau kita bisa ekspor garam nataga ke China maka saya yakin kita bisa membantu ekonomi daerah dan saudara- saudara kita yang belum punya lapangan kerja, dan bisa menambah penghasilan bagi petani garam, buruh pelabuhan dan para pedagang kaki lima yang berjualan di sekitar pelabuhan," Pungkasnya.
Lalu, apa itu teknologi baterai sodium-ion? Baterai sodium-ion sebetulnya memiliki desain yang mirip dengan lithium-ion, Kedua jenis baterai menghasilkan listrik melalui reaksi kimia dan terdiri dari anoda, katoda, pemisah, dan elektrolit.
Namun, dalam baterai sodium-ion, ion lithium diganti dengan ion sodium di katoda baterai, dan garam lithium ditukar dengan garam sodium di elektrolit. Baterai sodium-ion dikalaim lebih ramah lingkungan, lebih tahan lama dan jarak tempuh mobil listrik tidak kalah dengan baterai lithium ion.
Editor : Sefnat Besie