Lembaga Antikorupsi Soroti Pembelian Mirage 2000-5

JAKARTA, iNewsTTU.id - Lembaga antikorupsi Uni Eropa (GRECO) mengungkapkan keprihatinannya terhadap pembatalan pembelian 12 pesawat tempur Mirage 2000-5 oleh Indonesia.
Pengamat militer dan pertahanan, Connie Rahakundini Bakrie, meminta Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memberikan klarifikasi mengenai dugaan fee yang telah diterima terkait pembelian tersebut.
Connie menyampaikan kekhawatirannya berdasarkan informasi yang diterima dari diplomatic paper dan kawat diplomatik yang menyebutkan bahwa sekitar 40% dari komisi pembelian pesawat Mirage 2000-5 sudah diterima.
Ia menegaskan pentingnya klarifikasi dari Menhan Prabowo untuk menjelaskan duduk permasalahan dan membuka transparansi terkait pembatalan proyek tersebut.
Pembatalan pembelian pesawat tempur Mirage 2000-5 tidak menghentikan upaya lembaga antikorupsi Uni Eropa, GRECO, untuk menyelidiki kasus ini.
Bahkan, European Investigative Order (EIO) juga turut mengusut dugaan pelanggaran, dan Connie menekankan bahwa EIO sangat hati-hati dalam menangani kasus semacam ini.
Connie menjelaskan bahwa EIO melakukan penyelidikan dengan mengurut dugaan pelanggaran melalui kebocoran data yang berasal dari Ceko. Lembaga tersebut telah mengirim kawat ke Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta.
Connie menekankan bahwa EIO akan berusaha membongkar fakta dan menyelidiki hingga ke akar masalah, dan Indonesia perlu waspada karena tuntutan EIO ini diperkirakan akan berlangsung lama.
Meskipun Connie hanya mendapat informasi dari rekan diplomat dan sektor pertahanan, ia menegaskan bahwa tugas saat ini adalah meyakinkan bahwa proyek pengadaan pesawat Mirage ini benar-benar dibatalkan dan meyakinkan Menhan Prabowo bahwa tidak ada penerimaan fee terkait pembelian tersebut.
Editor : Sefnat Besie