LUBUKLINGGAU, iNewsTTU.id--Di sebuah sudut kota kecil Lubuklinggau, Sumatera Selatan, hidup seorang pria bernama Parmin yang bekerja sebagai tukang gali sumur dan kuli bangunan. Kebersamaannya dengan istri tercinta, Lismiati, membentuk kisah hidup sederhana yang menggetarkan hati banyak orang.
Kisahnya, Lismiati, lumpuh selama delapan tahun, menjadi pusat perhatian dalam sebuah video viral.
Dalam rekaman itu, Parmin dengan penuh keihlasan mendorong gerobak yang memuat istrinya menuju rumah sakit. Simpati pun mengalir, terutama dari petugas satpam dan perawat yang dengan sigap membantu.
Pasangan ini tinggal di kontrakan bedeng, menghadapi kenyataan ekonomi yang sulit. Parmin, selain mencari nafkah, juga menjadi penjaga dan perawat bagi Lismiati yang sakit.
Sebuah perjuangan harian yang dilakukan tanpa pamrih, meskipun Parmin sendiri mengaku tidak memiliki biaya untuk menggunakan ambulans.
Seiring berjalannya waktu, kelumpuhan Lismiati yang dimulai dari serangkaian kejang membuat Parmin semakin tegar. Tiap hari, dia berusaha memberi makan dan memandikan istrinya, sambil ditemani sang anak.
Parmin mengenang bagaimana Lismiati masih bisa merangkak ketika dia bekerja di Lahat, namun sekarang, segala aktivitasnya menjadi keterbatasan.
"Dia mulai sakit dari tahun 2016. Dia tidak bisa berjalan, dulu masih bisa merangkak saat aku bekerja sebagai tukang gali sumur di Lahat. Saat itu, dia masih bisa merangkak. Sekarang, dia tidak bisa (bekerja), bagaimana mungkin aku meninggalkannya," katanya.
Dalam keadaan sulit, Parmin berharap pemerintah dapat memberikan bantuan untuk perawatan istrinya. Meskipun tanpa pekerjaan dan biaya yang cukup, dia tidak meninggalkan harapan bahwa Lismiati akan sembuh seperti dulu.
Warga sekitar, seperti Bebi Sarifah, menyampaikan bahwa Parmin sudah empat bulan tidak memiliki pekerjaan.
"Pak Parmin setiap hari tidak memiliki pekerjaan, dia merawat istrinya jika sewaktu-waktu ingin buang air besar. Jadi, dia tidak memiliki pekerjaan. Jika ingin mencari rezeki, dia membawa istrinya keluar," ucap Bebi.
Dengan setia, Parmin merawat istrinya, bahkan saat ingin buang air besar. Meskipun sulit, harapan dan keikhlasan Parmin menjadi cahaya di tengah keterbatasan yang mereka hadapi. Semoga kebaikan dan bantuan segera datang bagi keluarga sederhana ini.
Editor : Sefnat Besie