JAKARTA, iNewsTTU.id — Israel tengah melakukan uji coba sistem pertahanan udara terbarunya, All-in-One Spyder, yang dikembangkan oleh perusahaan milik Israel, Rafael Advanced Defense Systems.
Dilaporkan bahwa sistem ini menyatukan semua komponen tempur, termasuk rudal, drone, dan sistem komunikasi, ke dalam satu kendaraan berpenggerak delapan roda. Konfigurasi baru ini dianggap sebagai terobosan signifikan dalam meningkatkan mobilitas dan efektivitas pertahanan udara Israel.
Uji coba dilaksanakan di lokasi rahasia di wilayah Israel, melibatkan simulasi skenario ancaman masa kini dan masa depan.
Menurut Kementerian Pertahanan Israel, hasil uji coba menunjukkan bahwa sistem Spyder berhasil menghentikan drone dalam situasi operasional yang menantang, mencapai serangan langsung dan efektif.
Sistem ini menggunakan dua jenis rudal, yaitu Derby dan Python, dengan jangkauan maksimum antara sembilan hingga 25 mil, serta ketinggian intersepsi maksimum 3,7 hingga 7,5 mil.
Keunggulan utama dari All-in-One Spyder adalah kemampuannya menyediakan pertahanan udara yang lincah, otonom, dan dapat dikerahkan dengan cepat dalam hitungan menit.
Rafael Advanced Defense Systems menyatakan bahwa sistem ini dapat melengkapi kekurangan yang dimiliki oleh Iron Dome, terutama dalam hal mobilitas.
Dalam konteks konflik regional, termasuk ancaman dari Lebanon dan Gaza, pengembangan sistem pertahanan seperti Spyder diharapkan dapat memberikan perlindungan tambahan terhadap serangan roket dan drone dari kelompok militan yang didukung oleh Iran, seperti Hamas dan Hizbullah.
Dengan kemampuan baru ini, Israel terus meningkatkan respons dan kesiapsiagaan mereka di tengah meningkatnya kompleksitas ancaman di kawasan tersebut.
Editor : Sefnat Besie