Timor Tengah Selatan, iNewsTTU.id - Kabupaten Timor Tengah Selatan mengalami darurat rabies dengan stok vaksin anti-rabies untuk manusia yang habis.
Bupati setempat, Egusem Pieter, telah memerintahkan penggunaan Dana Belanja Tidak Terduga (BTT) tahun anggaran 2023 untuk membeli obat vaksin anti-rabies (VAR) dan serum anti-rabies (SAR).
Hal ini karena harga vaksin rabies untuk manusia yang cukup mahal dan ketersediaannya di gudang farmasi terbatas, sementara korban rabies terus meningkat setiap harinya.
Egusem Pieter, Bupati Timor Tengah Selatan, menjelaskan bahwa stok obat vaksin anti-rabies untuk manusia sangat terbatas dan harganya juga cukup mahal.
Oleh karena itu, sebagai langkah darurat, pihaknya telah memerintahkan Dinas Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Selatan untuk menggunakan Dana Belanja Tidak Terduga (BTT) tahun anggaran 2023 senilai 11 miliar rupiah untuk membeli obat vaksin anti-rabies dan serum anti-rabies.
Keputusan ini diambil karena adanya peningkatan kasus rabies, dengan 11 orang meninggal dan total kasus mencapai 2.910 kasus.
"Kami sudah menaikkan status dari Kejadian Luar Biasa (KLB) menjadi darurat, sehingga Dana Belanja Tidak Terduga wajib hukum digunakan untuk mengatasi kasus rabies di Kabupaten Timor Tengah Selatan," ujar Bupati.
Dalam mengatasi situasi darurat ini, pemerintah juga mendapatkan bantuan penyuluhan dari Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana.
Bupati berharap agar mahasiswa yang melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Kabupaten Timor Tengah Selatan dapat membantu pemerintah dalam memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai bahaya kasus rabies yang berkembang pesat di wilayah tersebut.
Meskipun upaya Dinas Kesehatan untuk mendatangkan stok vaksin anti-rabies baru telah dilakukan dengan masuknya 500 vial VAR dan 100 vial SAR pada Selasa, 5 Desember 2023, namun Bupati menegaskan perlunya segera menggunakan Dana Belanja Tidak Terduga untuk mengatasi kasus rabies, khususnya untuk korban manusia.
Diharapkan langkah-langkah ini dapat membantu menangani darurat rabies dan mengurangi jumlah korban
Editor : Sefnat Besie