Kefamenanu, iNewsTTU.id -
Yayasan Amnaut Bife Kuan (Yabiku) di Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), mengambil langkah penting dalam memberdayakan perempuan penyintas dengan menyelenggarakan pelatihan kewirausahaan berperspektif gender.
Acara yang berlangsung selama satu hari di kantor Yabiku di Kelurahan Kefamenanu Selatan pada hari Sabtu, bertujuan untuk memastikan kelangsungan ekonomi rumah tangga penyintas di wilayah TTU.
Pelatihan ini dipimpin oleh Direktur Yabiku, Maria Filiana Tahu, dengan menghadirkan 90 perempuan yang telah mengalami kekerasan dalam rumah tangga dan janji pernikahan yang tidak terpenuhi (ingkar janji menikah) di kota Kefamenanu.
Acara yang berlangsung pada 18 November 2023 ini fokus pada memberikan keterampilan yang penting untuk mencapai kemandirian ekonomi.
Menurut Maria Filiana, kegiatan ini terselenggara atas kerja sama dari kementerian PPA melalui Forum pengada layanan.
"Kegiatan ini merupakan program penguatan ekonomi melalui Forum pengada layanan di daerah masing-masing dan kita disini melalui YABIKU NTT, hari ini serentak di Indonesia diikuti oleh 750 orang diberbagai daerah,"imbuhnya.
Maria Filiana Tahu menyampaikan tujuan utama dari inisiatif ini adalah membantu para penyintas dan menjamin kelangsungan ekonomi rumah tangga di TTU.
Sesi pelatihan melibatkan workshop peningkatan kapasitas tentang gender dan kewirausahaan dilanjutkan dengan praktik ketrampilan menjahit dan merangkai bunga.
"Ada 90 peserta yang ikut kemudian dibagi menjadi dua kelompok, dengan 20 peserta fokus pada keterampilan menjahit dan 70 peserta pada teknik merangkai bunga,"terang Maria Filiana Tahu, Sabtu, 18/11/2023.
Gema Naikofi, seorang penyintas dari Peboko, Kelurahan Kefamenanu Utara menyatakan antusiasmenya terhadap pengetahuan yang diperoleh selama pelatihan kewirausahaan.
Dia menegaskan komitmennya untuk menerapkan keterampilan yang diperoleh, khususnya dalam menjahit dan merangkai bunga, menunjukkan potensi pengembangan ekonomi positif dalam komunitas.
Inisiatif Yabiku mencerminkan upaya yang patut diacungi jempol dalam memberdayakan perempuan penyintas dan meningkatkan ketahanan ekonomi di wilayah tersebut.
Editor : Sefnat Besie