get app
inews
Aa Text
Read Next : Lanud El Tari Aktif Dukung Pelestarian Sejarah Pembentukan Provinsi NTT

Meninggal dalam Keadaan Hamil, Jenazah PMI Asal NTT Tiba di Kupang

Senin, 18 September 2023 | 11:57 WIB
header img
Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) jemput pemulangan Jenazah PMI Asal NTT di Kargo Bandara El Tari Kupang. Senin (18/09/2023). Foto : Eman Suni/ Inews Tv

KUPANG,iNewsTTU.id-- Satu jenazah pekerja migran Indonesia (PMI) asal Nusa Tenggara Timur (NTT), hari ini dipulangkan dari Malaysia ke Kupang, tiba di Kargo bandara El Tari, jenazah PMI ini dijemput langsung oleh Kepala badan perlindungan pekerja migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani.

Jenazah PMI ini bernama Yati Fatima Tusi 31 tahun, asal desa kusi, kecamatan kuanfatu, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), meninggal dunia di Malaysia pada Rabu (13/09/2023) akibat menderita tekanan darah tinggi.

kedatangan jenazah menggunakan pesawat Citilink airlines dan tiba di Kargo bandara El Tari Kupang pada senin (18/09/2023) pukul 06.50 wita.

Yati sempat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit (RS) Sibiauw Malaysia, kemudian dirujuk ke RS Kucing untuk dioperasi namun tidak sempat, sehingga dirujuk lagi ke RS Asia Jaya dan akhirnya dinyatakan meninggal dunia.

Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani mencatat sejak tahun ini sudah 107 orang asal NTT meninggal di Malaysia dan sebagian besarnya berangkat secara ilegal, sehingga kini BP2MI sedang gencar mengkampanyekan untuk tidak lagi mengirim secara ilegal.

"Ini angka yang sangat tinggi. Sebagian besarnya berangkat secara tidak resmi," jelas Benny kepada wartawan saat penjemputan pemulangan jenazah Yati Fatima Tusi di Kargo Bandara El Tari Kupang.

"Jadi bekerja itu hak warga negara yang harus dipenuhi oleh negara. Tidak bisa menyalahkan warga negara yang sudah terlanjur ke luar negeri, sekalipun dulu mereka berangkat secara tidak resmi. Ini tanggungjawab negara," ujarnya.

Penjemputan ini juga dihadiri langsung oleh suami dan putri almarhumah bersama beberapa keluarga. 

Asyer Aristus Silla, suami dari jenazah PMI yang meninggal mengatakan istrinya Yati meninggal dalam keadaan mengandung dengan usia kehamilan 9 bulan, dia menceritakan awalnya dia bersama Yati berangkat ke malaysia pada 2018, ketika disana Yati bekerja sebagai pengasuh anak, sedangkan Asyer bekerja di perkebunan kelapa sawit.

Keduanya berangkat ke negeri Jiran itu, melalui jalur resmi yang rekrut oleh PT Pas Lawat yang beralamat di Pontianak, Kalimantan Barat.

"Jadi kami dari Kupang ke Pontianak dulu. Sampai disana baru urus keberangkatan ke Malaysia," ceritanya.

Hingga meninggal Dunia, Yati disebut belum pernah pulang ke kampung halamannya. Yati juga meninggalkan satu anak cewek yang masih berusia 2 tahun, 6 bulan.

"Sejak kami kesana dia belum pernah pulang kampung," terangnya.

usai penjemputan jenazah langsu di antar ke kampung halamnya di Kabupaten TTS untuk segera dimakamkan.

Yati diketahui telah memiliki satu orang putri yang berusia 2 tahun 6 bulan dan kini sedang hamil lagi dengan usia kandungan sudah 9 bulun atau sedang menunggu jadwal persalinan.

Editor : Sefnat Besie

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut