TAPTENG, iNewsTTU.id - Kejadian tragis menimpa gadis SMA pasalnya dirudapaksa oleh 10 pemuda di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara (Sumut).
Kejadian di Tapanuli Tengah yang melibatkan 10 pelaku. Sembilan dari mereka telah ditangkap oleh pihak kepolisian, tetapi satu pelaku masih buron atau belum berhasil ditangkap.
Kapolres Tapanuli Tengah, AKBP Basa Emden Banjarnahor, mengungkapkan bahwa dari kesepuluh tersangka tersebut, lima di antaranya memiliki usia 17 tahun.
"Satu pelaku RT (21) belum ditangkap, masuk daftar pencarian orang (DPO)," katanya, dikutip iNewsMedan, Rabu (9/8/2023).
Peristiwa pemerkosaan yang terjadi pada Sabtu, 15 Juli 2023. Dalam peristiwa ini, korban yang disebut CDH diajak jalan-jalan oleh pelaku yang disebut ARH hingga larut malam, yaitu sekitar pukul 01.30 dini hari.
Setelah itu, korban dibawa ke rumah tersangka ARS yang berlokasi di Kecamatan Pandan.
Di rumah ARS, korban rupanya disuruh menginap karena sampai pukul 02.30 WIB. Di lokasi tersebut rupanya, korban diperkosa ARS. Pelaku ARS kemudian keluar dari kamar dan berganti dengan pelaku lain.
Terbangun usai diperkosa, korban juga kehilangan handphonenya. Selanjutnya pada Senin (17/7/2203) dini hari, korban bersama temannya ASP, CSIS dan Al berboncengan satu sepeda motor untuk menjumpai ARH di rumahnya.
Tujuannya korban hendak meminta handphonenya ke pelaku ARH. Saat tiba di Daerah Sibuluan, Kabupaten Tapteng motor yang mereka kendarai mogok.
"Kemudian korban menyuruh pelaku ARS untuk menjemput korban ke daerah Sibuluan. Rencananya korban mau meminta HP ke ARS," ujar Emben.
Kemudian ARS datang menjumpai korban dan mengatakan bahwa HP tersebut di tempat pelaku lain, inisial ASL di Gang Teratai, Kecamatan Pandan. Pilunya lagi, di rumah itu ternyata sudah ada enam pelaku lainnya yang memperkosa korban lagi.
"Korban lalu dibawa ke kamar dan disuruh tidur, kemudian tiba-tiba datanglah ARS langsung memeluk korban dan melakukan persetubuhan dan dilanjut bergantian dengan pelaku lainnya secara bergantian," katanya.
Selanjutnya pada Senin (17/7/2023) korban minta dijemput orang tuanya. Orang tua korban kemudian membuat laporan polisi terkait kejadian tersebut.
Editor : Sefnat Besie