get app
inews
Aa Text
Read Next : Kerusuhan di Papua Nugini, 22 Orang Tewas Keadaan Semakin Tegang

Bukan saja di Mesir, Suku Dani di Papua juga Awetkan Jasad Sesepuh Mereka

Kamis, 03 Agustus 2023 | 14:20 WIB
header img
Membongkar misteri kutukan mumi Mesir kuno dan kematian misterius Firaun Tut. Foto: Okezone

PAPUA NUGINI, iNewsTTU.id--Proses mengawetkan jasad bukan saja dilakukan di Negara Mesir.

Suku Dani di Papua Nugini juga melakukan hal yang sama mereka juga mempunyai teknik mumifikasi untuk anggota suku tertinggi.

Suku di Papua Nugini tersebut mengawetkan jasad kepala suku mereka dengan membalsem sekujur tubuh mayat dan mengawetkan orang meninggal lainnya yaitu mengoleskan tubuhnya dengan minyak hewani dan asap. 

Hebatnya, anggota suku yang telah meninggal, meskipun hitam pekat dan kisut, usaha mengawetkan jasad kepala suku mereka hampir berhasil dengan sempurna. 

Terlihat jelas dengan semua ciri-cirinya masih dapat dibedakan dengan mudah. Pria yang menggendong itu adalah kepala suku saat ini Eli Mabel, memegang salah satu leluhurnya yang datang sembilan generasi sebelumnya. 

Agat Mamete Mabel adalah manusia mumi yang pernah memerintah suku sekitar 250 tahun yang lalu.

Mumifikasi adalah teknik yang hanya diperuntukkan bagi anggota suku tertinggi dan Agat Mamete Mabel adalah orang terakhir yang melakukannya. 

Almarhum orang tua dimumikan dalam gading babi tradisional yang digantung di sekitar batang tubuh, dengan potongan kepala berbulu dan labu penis biasa sebenarnya, para misionaris Kristen dan mereka kaum Muslim mendesak orang-orang Dani untuk menguburkan jenazah mereka, sebuah tradisi yang sejak saat itu diadopsi oleh penduduk asli, menurut Eli Mabel. 

Namun, ada tradisi tertentu yang harus mereka teruskan agar tidak kehilangan jati diri di dunia modern.

 "Kita harus melindungi budaya kita, termasuk upacara mumi, cara kita memperlakukannya, dan memelihara serta membakarnya." kata Eli Mabel kepada AFP dilansir SINDOnews.

Sementara Eli Mabel saat ini bertanggung jawab untuk memastikan bahwa mumi nenek moyangnya dilindungi, dia mengatakan bahwa tanggung jawab ini suatu hari akan jatuh pada keempat anak.

Semoga mereka dapat melanjutkan tradisi dengan menghargai dan memelihara warisan budaya mereka.

Editor : Sefnat Besie

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut