Begini Cara Tangani Stunting Ala Kepala Desa Kluwut Jawa Tengah

Baca Juga

Tanoto Foundation Bantu Pemprov NTT Atasi Stunting

Sehingga, untuk menyelesaikan masalah itu, pihaknya telah melakukan sejumlah langkah yakni, mengalokasikan anggaran untuk percepatan penurunan stunting dari dana desa sebesar 3 persen atau Rp 82 juta. 

Kemudian, meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pola asuh yang baik dan benar bagi ibu hamil, ibu menyusui, baduta dan balita, melalui kegiatan sosialisasi dan peningkatan pengetahuan para kader kesehatan. 

Pemerintah desa juga kata dia, menggandeng perusahaan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan, untuk penanganan stunting. 

Di antaranya bantuan dari Bank Jawa Tengah berupa dana yang diperuntukan untuk pemberian makanan tambahan dan juga bantuan alat dapur dari Hotel Grand Dian Brebes. 

"Sebagai pelaku di lapangan ketika melakukan intervensi dengan pemberian makanan tambahan, kita dibantu swasta dan dana desa. Termasuk kami dibantu pihak Tanoto Foundation yang sangat luar biasa menangani stunting ini," kata dia. 

Desa Kluwut, diintervensi dari program Tanoto Fondation yang fokus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mengenai pola asuh bagi keluarga yang memiliki balita yang berisiko stunting, melalui rumah anak sigap (RAS). 

Selain itu, pihak Desa Kluwut juga menggerakan bapa asuh anak stunting (BAAS), khusus para juragan-juragan pemilik kapal nelayan. 

"Saya juga berkontribusi, dengan memiliki lima anak asuh stunting, dengan memberikan makanan tambahan selama 90 hari," kata Zainal. 

Zainal menyebut, dengan cara intervensi tersebut pada proses penimbangan serentak, 15 anak dinyatakan bebas stunting atau turun menjadi 24,53 persen. 

Dia berharap, kerjasama semua pihak bisa segera menuntaskan persoalan stunting di desanya, hingga bebas stunting.

Editor : Sefnat Besie