get app
inews
Aa Text
Read Next : Diktator Daniel Ortega Bebaskan 2 Uskup dan 15 Pastor dari Penjara

Diktator Nikaragua Deportasi Uskup Matagalpa dan 222 Tahan Politik atas Tuduhan Konspirasi

Sabtu, 11 Februari 2023 | 06:23 WIB
header img
Uskup Matagalpa dan 222 Tahan Politik Dideportasi atas Tuduhan Konspirasi (Foto: Istimewa).

NIKARAGUA, iNewsTTU.id - Uskup Keuskupan Matagalpa Mgr. Rolando Álvarez menolak untuk meninggalkan Nikaragua bersama dengan 222 tahanan politik termasuk beberapa pastor dan seminaris.

Presiden diktator Nikaragua Daniel Ortega dan istrinya yang juga Wakil Presiden Nikaragua Rosario Murillo menderportasi para tahanan politik pada 9 Februari 2023. Para tahanan tiba di Washington, DC, mengikuti putusan Pengadilan Banding Managua.

Mereka dideportasi atas tuduhan berbagai kejahatan, melanggar tatanan hukum dan konstitusional, menyerang Negara Bagian Nikaragua dan masyarakat Nikaragua, merugikan kepentingan tertinggi bangsa.

Dalam pidatonya, didampingi istrinya, Wakil Presiden Rosario Murillo, dan pejabat pemerintah lainnya, Ortega menjelaskan apa yang terjadi dengan Mgr. Álvarez demi prinsip, martabat dan keamanan negara.

“Ini bukan barter. Ini masalah prinsip, martabat. Dan yang dilakukannya adalah memastikan bahwa para tahanan politik kembali ke negara yang penguasanya, bukan rakyat Amerika, yang telah menggunakan mereka untuk menabur teror, kematian, dan kehancuran di Nikaragua," ujarnya.

Diktator Ortega berkata bahwa Mgr. Álvarez dibawa ke bandara dan sebelum mencapai pesawat, namun menolak untuk pergi dan menuntut untuk berbicara dengan Uskup Katolik dan pastor dari keuskupannya di negara tersebut.

"Dia (Mgr. Alvarez) pertama-tama harus berbicara dengan para uskup dan dia menuntut pertemuan dengan para uskup. Itu tidak masuk akal,” ungkapnya.

Ortega mengatakan, hal itu berarti bahwa keputusan Pengadilan Banding, adalah keputusan Negara Nikaragua yang tidak dipatuhui oleh Mgr. Álvarez.

Mengingat penolakan Usskup Alvarez untuk naik pesawat, Ortega mengatakan bahwa mereka tidak bisa memaksanya.

“Kami tidak bisa, karena mereka tidak mengizinkan itu. Dalam perjanjian tersebut, otoritas AS tidak mengizinkan penggunaan kekerasan terhadap siapa pun yang tidak ingin pergi ke Amerika Serikat. Mereka tidak bisa dipaksa untuk naik,” katanya.

Mgr. Álvarez, Uskup Matagalpa sejak April 2011, ditangkap pada tengah malam oleh kediktatoran Ortega pada Agustus 2022 dan ditahan sebagai tahanan rumah di Managua tidak lama kemudian.

Editor : Sefnat Besie

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut