Amos Corputty : Bank NTT Bobrok karena Orang- Orangnya Bermasalah

KUPANG, iNewsTTU.id- Pemegang saham seri B, Amos Corputty meminta Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS) Bank NTT untuk membersihkan orang-orang yang bermasalah di Bank tersebut. Hal ini disampaikannya kepada iNews.id, Kamis ( 02/02/2023).

"Bank NTT sebenarnya tidak bermasalah, hanya manusia-manusia dalam situ yang bermasalah. Itu yang perlu dibersihkan," tegasnya.

Menurutnya semua yang bermasalah di Bank NTT ini dimulai dari komisaris hingga direksi, Karena itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK ) perlu melakukan Fit and Propertest ulang, sehingga diketahui, siapa yang layak dan pantas dibuang oleh Bank NTT.

"Menurut hemat saya, semua orang yang bermasalah di Bank NTT, mulai dari komisaris hingga direksi, Jadi solusinya itu OJK harus melakukan fit and propertest ulang untuk komisaris dan direksi, siapa yang layak itu yang dipakai, yang bermasalah dibuang saja," tegasnya lagi.

Iapun mengambil contoh mantan Direktur Utama Bank NTT, Izhak Eduard Rihi, yang karena dianggap bermasalah, maka diberhentikan, namun anehnya ketika ada Dirut maupun Direksi yang sudah jelas bermasalah malah seperti dibiarkan saja.

Bahkan Amos dengan berani mengatakan bahwa orang-orang yang ada sekarang di Bank NTT tidak bisa diharapkan, karena banyak pelanggaran, seperti yang diberitakan media akhir-akhir ini

"Saya yakin manajemen yang tahu persis kondisinya, jadi silahkan sampaikan ke publik, mana yang benar dan tidak, jangan diam dan anti media, mereka ( Pihak Bank NTT_red ) Harus terbuka, sehingga masyarakat tahu, misalnya saja dana perjalanan dinas, jika memang melampaui pagu anggaran, silahkan sampaikan ke publik dan siap bertanggungjawab," Ujarnya.

Amos juga menegaskan akan melawan siapa saja yang hendak merusak Bank NTT yang notabene milik masyarakat NTT, semua ini untuk kepentingan bank serta untuk menegakkan keadilan dan kebenaran.

"Yang buat rusak Bank NTT, akan saya lawan! semua ini untuk kepentingan bank dan masyarakat NTT, diatas semuanya ini ialah demi tegaknya keadilan dan kebenaran," Timpalnya.

Ketika ditanya iNews.id terkait dengan pembersihan orang-orang yang bermasalah di Bank sehingga lembaga perbankan itu menjadi bobrok, menurutnya sangat bergantung pada RUPS nanti. Apakah para pemegang saham masih ingin mempertahankan kondisi rusak seperti ini, atau mereka ingin manajemen yang sehat.

"RUPS yang akan menentukan, apakah para pemegang saham ingin mempertahankan kondisi rusak seperti ini, atau mereka ingin memperbaiki bank untuk menjadi lebih sehat," Tutupnya.(*)

Editor : Sefnat Besie