AS, iNewsTTU.id- Seorang wanita berumur 28 tahun mengalami kejadian aneh pasalnya wanita itu setiap harinya harus menghabiskan 23 jam untuk tidur.
Kisah seorang perempuan asal Amerika Serikat ini cukup menggetarkan hati karena diketahui ia mengalami alergi gravitasi. Ternyata alergi tidak hanya untuk manusia saat memakan makanan, cuaca maupun minuman.
Manusia yang seharusnya sangat tergantung pada gravitasi bumi, tapi perempuan bernama Lyndsi Johnson ini malah “alergi gravitasi.”
Akibat alergi langka yang dialaminya ini, wanita bernama Lyndsi Johnson bisa jatuh pingsan sebanyak 10 kali dalam satu hari.
Melansir Independent, Senin (5/9/2022), Johnson yang merupakan mantan mekanik diesel penerbangan untuk angkatan laut AS berusia 28 tahun harus menghabiskan hingga 23 jam di tempat tidur dan tidak bisa berdiri lebih dari tiga menit.
Dia juga sering dipaksa duduk dengan kaki disilangkan untuk menghentikan rasa sakitnya dan hanya bisa bangun untuk makan atau mandi.
Selama bertahun-tahun, kondisinya memburuk hingga dia muntah proyektil dan pingsan hingga 10 kali sehari. Johnson pertama kali mulai menderita sakit perut dan punggung pada Oktober 2015.
Dia akhirnya didiagnosis dengan sindrom takikardia postural (PoTS) pada Februari 2022, yang berarti setiap kali dia berdiri atau duduk, detak jantungnya meningkat. Lalu, Johnson menyebut kondisinya ini sebagai alergi terhadap gravitasi.
Penyakit ini bermula saat Lyndsi Johnson bekerja di pengawas Angkatan Laut. Gejalanya berlanjut dan dia berjuang dengan rasa sakit kronis, tetapi dokter tidak dapat menemukan apa yang salah. Ia akhirnya merelakan karirnya di militer karena sakit aneh ini.
Setelah Johnson menjalani tes kemiringan pada Februari 2022, yang mengukur detak jantung, tekanan darah, dan oksigen darah. Hasilnya, Johnson secara resmi didiagnosis menderita PoTS.
Johnson sekarang menggunakan beta blocker yang telah mengurangi pingsannya menjadi tiga kali sehari dan membantu mengatasi mualnya.
Terlepas dari penyakitnya, Johnson hanya berharap untuk pindah dari flatnya ke rumah, sehingga dia dapat menghabiskan waktu di luar.
Editor : Sefnat Besie