get app
inews
Aa Text
Read Next : Kadis Kesehatan Malaka Ngaku Belum Mengetahui Tindakan Premanisme Kapus Babulu Terhadap Wartawan

Bangun Perbatasan dengan Potensi Pisang Malaka, Ansy Lema Wujudkan 10 Hektar Kampung Pisang

Sabtu, 24 Desember 2022 | 15:11 WIB
header img
Anggota Komisi IV DPR RI Yohanis Fransiskus Lema wujudkan 10 Hektar Kampung Pisang di Kabupaten Malaka (Foto: Istimewa).

MALAKA, iNewsTTU.idKabupaten Malaka merupakan beranda depan Indonesia yang berbatasan langsung dengan Timor Leste dengan potensi pisang menjanjikan dan terbesar di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Demi mendukung pengembangan daerah perbatasan tersebut, Anggota Komisi IV DPR RI Yohanis Fransiskus Lema bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Hortikultura membuat Kampung Pisang seluas 10 hektar di Desa Wemeda, Kabupaten Malaka.

Hal itu disampaikan Yohanis Fransiskus Lema dalam sambutan tertulisnya pada kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) di Malaka, Senin (19/12/2022) dengan tema "Peningkatan Kapabilitas Petani/Pelaku Usaha Hortikultura".
 
“Saya memiliki perhatian penuh untuk Malaka agar menjadi daerah perbatasan yang maju dan sejahtera. Kampung Pisang adalah salah satu upaya nyata saya untuk membangun Malaka,” ujarnya.

Potensi pisang Malaka
Menurutnya, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pisang adalah komoditas buah unggulan di NTT dengan produksi terbesar tahun 2021 mencapai angka mencapai 2.364.974 kuintal.
 
“Kabupaten Malaka adalah kabupaten dengan produksi pisang terbesar di NTT dengan produksi sebesar 667.701 Kuintal tahun 2021. Karena itu, berbagai upaya untuk memajukan komoditas pisang yang bernilai tambah di Kabupaten Malaka sangat perlu dilakukan, termasuk bimbingan teknis (bimtek) seperti hari ini,” ungkapnya.
 
Bekerja sama dengan Ditjen Hortikultura, Ansy memberikan bantuan 10.000 anakan pohon pisang jenis kepok kultur jaringan seluas 10 hektar kepada lima kelompok tani di Desa Wemeda, Kecamatan Malaka Timur.

Sepuluh ribu anakan tersebut diberikan beserta pupuk NPK, organik, dan dolomot untuk mendukung tumbuh kembang pisang.
 
“Malaka mempunyai potensi yang sangat besar untuk pengembangan pisang. Karena itu, berbagai kegiatan yang diperlukan petani untuk bisa mengetahui bagaimana cara membudidayakan pisang dengan baik harus dilakukan secara berkala,” jelas Ansy.
 
Pisang bernilai tambah
Ansy menerangkan, masyarakat Kabupaten Malaka harus bisa mengolah pisang menjadi buah yang bernilai tambah. Tidak hanya sekedar tanam, petik, lalu jual, tetapi masyarakat diminta untuk menanam menanam, petik, mengolah, dan jual.
 
“Pisang adalah jenis buah yang bisa diolah menjadi beraneka ragam produk, seperti keripik pisang, pisang molen, dan bolu pisang. Dengan berbagai macam bentuk pengolahan pisang, Malaka bisa menjadi daerah yang berkembang dan sentra pisang ke depan,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Malaka drh. Januaria Maria Seran menambahkan, Kabupaten Malaka merupakan wilayah yang tepat untuk dijadikan Kampung Pisang.

Katanya, kerja sama atau sinergi antara pemerintah daerah Malaka dan pemerintah pusat yang dijembatani oleh Ansy Lema selaku Anggota Komisi IV DPR RI adalah upaya yang perlu dilakukan.
 
“Saya berterima kasih kepada Pak Ansy yang telah berjuang untuk Malaka. Kerja sama seperti ini ke depan sangat dibutuhkan untuk membangun Malaka,”harapnya.
 
Di sisi lain, Peneliti Ahli Madya Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dr. Bernardus De Rosari menyebutkan, bahwa arah pengembangan pisang ke depan harus beralih ke semi komersil, bisnis, dan jual olahan. Ini adalah produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).  
 
“Pisang memiliki nilai ekonomi bagi rumah tangga tani dan juga nilai sosial budaya bagi masyarakat Malaka. Pengembangan pisang ke depan harus ke arah UMKM yang menjual olahan,” ungkapnya.

Editor : Sefnat Besie

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut