VATIKAN, iNewsTTU.id- Perang Rusia dan Ukraina belum berakhir dan menjadi perhatian pemimpin dunia pasalnya sudah banyak korban nyawa dan ribuan orang menderita akibat perang.
Pemimpin tertinggi Tahta Suci Vatikan, Paus Fransiskus diprotes Rusia atas pernyataanya terkait perang Ukraina.
Hal itu disampaikan oleh Duta Besar Rusia untuk Vatikan Aleksandra Avdeyev yang mengajukan protes atas pernyataan Paus Fransiskus dalam wawancara dengan media.
Kantor berita RIA Novosti melaporkan dubes menyampaikan ketidaksetujuan dengan Paus atas kekejaman yang dilakukan pasukan Rusia dalam perang di Ukraina.
“Saya menyampaikan kemarahan atas sindiran seperti itu,” kata Avdeyev.
Protes itu disampaikan terkait pernyataan Paus Fransiskus kepada majalah Amerika Serikat, Jesuit, beberapa waktu lalu.
"Saat bicara tentang Ukraina, saya berbicara tentang kekejaman, karena saya punya banyak informasi tentang kekejaman pasukan yang masuk," kata Paus, dalam wawacara.
Pemimpin tertinggi Gereja Katolik itu lalu menjelaskan banyak etnis di Rusia namun kekejaman di Ukraina tak melibatkan kelompok tertentu di negara itu, melainkan pemerintahannya.
"Umumnya, yang paling kejam mungkin adalah mereka yang berasal dari Rusia tapi bukan berasal dari tradisi Rusia, seperti Chechen, Buryati, dan sebagainya. Tentu saja, yang menginvasi adalah pemerintah Rusia. Ini sangat jelas," kata Paus Fransiskus.
Editor : Sefnat Besie