Lahan Milik Ketua DPRD TTU Diolah, 6 KK di Kelurahan Maubeli Keluhkan Akses Jalan Menuju Rumah

KEFAMENANU, INEWSTTU.ID- Sebidang lahan di Keluruhan Maubeli ditutup oleh pemilik lahan lantaran sang pemilik lahan akan kembali mengolah lahan tersebut. Diketahui pemilik lahan tersebut merupakan Ketua DPRD TTU Hendrik F. Bana.

Enam Kepala Keluarga (KK) di kelurahan Maubeli, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), keluhkan akses jalan menuju rumah mereka, karena jalan darurat menuju rumah mereka yang selama ini mereka gunakan telah diolah menjadi kebun oleh pemiliknya.

Baca Juga

Hend Bana Berpotensi Kembali Duduki Kursi DPRD TTU Menurut Hitungan Sementara

Dominikus Funan, salah satu dari 6 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak penutupan jalan darurat saat dijumpai awak Media, Rabu, 26 Oktober 2022 mengatakan, saat ini pihaknya mengalami kesulitan karena jalan darurat yang selama ini pihaknya gunakan telah dijadikan kebun oleh pemiliknya dan tidak ada jalan alternatif lainnya terutama untuk kendaraan-keluar masuk terlebih di musim hujan pasalnya disampingnya langsung berdekatan dengan sungai.

"Jalan darurat yang selama ini kami gunakan itu adalah tanah milik orang dan sekarang dia punya pemilik sudah olah jadi kebun makanya kami sekarang kesulitan dengan jalan," ujarnya.

Domi menjelaskan, jalan darurat yang 6 KK gunakan itu adalah milik Ketua DPRD TTU, namun lahan tersebut telah diolah menjadi kebun sehingga sekarang pihaknya kesulitan.

Baca Juga

Kunker Perdana ke Polres TTU, Kapolda NTT: Program Polisi Pakai Tas Motif Tenun Bantu Pelaku UMKM

"Jalan masuk itu lahan milik Pak Ketua DPRD TTU. Sekarang kami kesulitan jalan karena sudah tidak bisa keluar masuk dengan motor," ucapnya.

Ia berharap bisa mendapatkan perhatian dari Pemerintah Daerah (Pemda)  untuk mencari solusi dan membangun jalan alternatif agar pihaknya tidak kesulitan dalam beraktifitas sehari-hari.

"Kami harap Pemerintah bisa perhatikan kami dan memberikan kami jalan agar kami tidak kesulitan," ujarnya.*

Editor : Sefnat Besie