Penemuan KTP tersebut pertama kali diketahui oleh saksi Hermina Suan (62), warga Desa Haumeniana. Ia menuturkan, sekitar pukul 05.00 WITA, setelah kembali dari kamar mandi, dirinya melihat secarik kertas dan satu keping KTP terjatuh di bawah rak piring. Temuan itu kemudian diberitahukan kepada saksi lain dan selanjutnya dilaporkan kepada Kepala Desa Haumeniana, Petrus Asuat, sebelum diteruskan ke pihak kepolisian.
Sementara itu, saksi lain, Antonius Nino (59), mengaku sempat melihat sosok yang diduga pelaku berada di dalam dapur rumahnya sekitar pukul 04.00 WITA. Saat diketahui, pelaku langsung melarikan diri sambil membawa satu tas punggung berwarna hitam yang diduga berisi hasil curian.
Akibat kejadian tersebut, Kelompok Tani Sinar Baru mengalami kerugian berupa uang tunai sebesar Rp30 juta yang disimpan di dalam laci kios. Pelaku diketahui masuk dengan cara mencongkel pintu belakang kios dan merusak laci tempat penyimpanan uang, sementara barang dagangan di kios tidak diambil.
Selain kios kelompok tani, Tim Identifikasi Polres TTU juga melakukan olah TKP kedua di Kantor Desa Haumeniana sekitar pukul 12.00 WITA. Namun, dari lokasi tersebut tidak ditemukan barang yang hilang, meski kondisi ruangan tampak berserakan.
Ipda Wilco menambahkan, identitas yang ditemukan di TKP kini menjadi petunjuk penting bagi penyidik untuk mengungkap dan mengejar pelaku. “Kasus ini masih dalam proses penyelidikan dan kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang serta segera melapor jika memiliki informasi tambahan,” pungkasnya.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait
