Ribuan Ton Gula Petani di Bondowoso Menumpuk, Gagal Terjual Enam Kali Lelang

Sefnat Besie, Oky
Anggota Komisi VI DPR RI, Nasim Khan Sidak ke PG Prajekan. Foto : Ist


BONDOWOSO, iNewsTTU.id – Ribuan ton gula hasil panen petani tebu rakyat di Kabupaten Bondowoso menumpuk di gudang Pabrik Gula (PG) Prajekan dan gagal terjual dalam enam kali lelang berturut-turut. Total gula yang tidak laku tersebut mencapai 11.000 ton, dengan nilai sekitar Rp60 miliar berdasarkan Harga Pokok Penjualan (HPP) Rp14.500 per kilogram.

Kondisi serupa juga dialami petani di Kabupaten Situbondo. Macetnya penjualan ini disebabkan oleh masuknya gula impor dan gula rafinasi ke pasar yang tidak melalui mekanisme lelang resmi, sehingga menciptakan persaingan harga yang tidak sehat. Padahal, dari sisi produksi, tahun ini cukup baik dengan rendemen tebu rata-rata mencapai 7 persen.

Akibatnya, petani tercekik dan kesulitan membiayai upah, operasional, dan modal tanam. Sebagian petani bahkan terpaksa menjaminkan stok gula yang menumpuk untuk mengajukan pinjaman bank, yang bunganya terus berjalan.

"Kalau begini terus, kami petani bisa kolaps. Pemerintah harus segera bertindak menyerap gula petani," ungkap Samsul Tahar, seorang petani tebu asal Tegalampel.

Anggota DPR RI Sidak, Desak Pemerintah Segera Bertindak

Menanggapi keluhan petani, anggota Komisi VI DPR RI, Nasim Khan, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke PG Prajekan setelah menggelar audiensi dengan Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI).

Nasim mendesak pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk mempercepat penyerapan gula petani dan menegaskan bahwa petani tetap berkomitmen menjual gula sesuai HPP Rp14.500.

Editor : Sefnat Besie

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network