Kefamenanu, iNewsTTU.id– Bupati Timor Tengah Utara (TTU), Yoseph Falentinus Delasale Kebo, melontarkan ancaman tegas akan mencopot Kepala Desa (Kades) Taunbaen, Kecamatan Biboki Utara.
Ancaman ini muncul setelah adanya temuan penyalahgunaan alat mesin pertanian (alsintan) bantuan pemerintah yang seharusnya digunakan untuk kepentingan kelompok tani, namun malah dikuasai dan disewakan untuk kepentingan pribadi Kades.
Pernyataan ini disampaikan Bupati Yoseph kepada awak media usai menyerahkan sapi kurban bantuan Presiden RI untuk Masjid Agung Nurul Falah, Jumat kemarin.
"Baru-baru ini, minggu kemarin saya menghentikan salah satu alat yang mana digunakan oleh Desa Taunbaen selama dua tahun," tegas Bupati.
Alsintan Disewakan Kades untuk Keuntungan Pribadi
Kata Bupati, sesuai hasil penelusuran, alat mesin pertanian ternyata disewakan hingga desa tetangga dan uangnya digunakan untuk kebutuhan pribadi.
"Dikuasai oleh perorangan, dikuasai oleh pribadi, dipakai untuk kegiatan pribadi, kemudian disewakan, bahkan sampai seberang desa."ungkapnya.
Alsintan yang dimaksud adalah perontok padi, yang seharusnya menjadi fasilitas umum bagi kelompok tani untuk mendukung produktivitas pertanian.
Namun, dalam dua tahun terakhir, alat tersebut diduga kuat dikuasai secara pribadi oleh Kades Taunbaen dan bahkan disewakan untuk keuntungan pribadi.
Menindaklanjuti temuan tersebut, Bupati Yoseph telah memerintahkan Dinas Pertanian untuk segera menyita dan menahan alat tersebut.
"Kemarin kita perintahkan pertanian untuk sita alat itu dan tahan. Selanjutnya kita proses untuk pemeriksaan," jelasnya.
Bupati menegaskan bahwa jika hasil pemeriksaan membuktikan adanya penyalahgunaan dan misprosedural untuk menguntungkan pribadi Kades, maka sanksi berat akan menanti.
"Kalau misalnya dia terbukti, terbukti dia melakukan misprosedural dan untuk menguntungkan pribadi, nanti kita akan nonjob, langsung berhentikan," ancam Bupati Yoseph.
Langkah tegas ini menunjukkan komitmen Bupati TTU dalam memastikan bantuan pemerintah tepat sasaran dan mencegah praktik-praktik penyalahgunaan wewenang yang merugikan masyarakat luas, khususnya petani.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait
