KUPANG,iNewsTTU.id-- Di tengah tantangan geografis Indonesia sebagai negara kepulauan, Lion Parcel (PT Lion Express) menegaskan komitmennya dalam memperkuat konektivitas logistik nasional, khususnya di wilayah Indonesia Timur. Melalui jaringan pengiriman yang luas, integrasi dengan armada udara Lion Group, dan kemitraan lokal di berbagai daerah, perusahaan logistik ini sukses menjangkau hingga pelosok Nusa Tenggara Timur (NTT) dimana daerah ini memiliki wilayah dengan lebih dari 1.000 pulau dan akses transportasi yang sangat menantang.
Dalam pernyataannya, LIOLIO, Virtual CEO Lion Parcel, menegaskan bahwa kehadiran layanan logistik yang merata merupakan kunci pemerataan ekonomi di Indonesia.
“Kami percaya setiap daerah punya potensi besar. Dengan logistik yang kuat, potensi itu bisa diangkat dan dimajukan. Komitmen kami adalah menghadirkan layanan pengiriman yang cepat, aman, dan dapat diandalkan hingga ke wilayah-wilayah yang selama ini kurang terjangkau, termasuk NTT,” ungkap LIOLIO.
Sebagai bagian dari Lion Group, Lion Parcel memiliki akses ke lebih dari 350 armada pesawat, termasuk pesawat jenis ATR yang ideal untuk menjangkau wilayah terpencil. Hal ini menjadi pembeda utama yang memungkinkan Lion Parcel hadir hingga ke kota-kota kecil dan pulau-pulau di NTT dengan efisiensi tinggi.
Tak tanggung-tanggung, Lion Parcel mengklaim telah berhasil menjangkau 98% wilayah Indonesia, termasuk kota-kota seperti Kupang dan Larantuka yang kini menjadi simpul penting dalam distribusi logistik di wilayah Indonesia Timur.
“Wilayah NTT punya tantangan tersendiri karena terdiri dari banyak pulau dan kondisi geografis yang ekstrem. Tapi dengan dukungan jaringan udara kami, pengiriman bisa tetap cepat dan tepat waktu,” ujar LIOLIO.
Di NTT, khususnya kota Kupang kini memainkan peran sentral sebagai hub logistik. Hal ini dikonfirmasi oleh Deddy A. Elim, mitra Lion Parcel di kota Kupang. Ia menyebut bahwa distribusi dari dan ke berbagai daerah di NTT kini lebih lancar sejak Lion Parcel memperkuat kehadirannya di wilayah ini.
“Dulu, banyak produk lokal kesulitan menjangkau pasar di luar. Tapi sekarang, misalnya, alpukat Soe, yang dulunya hanya dikenal di lokal, kini sudah dikirim hingga ke Jabodetabek dan kota besar lain. Kualitasnya tetap terjaga karena pengiriman cepat. Bahkan, kain tenun NTT sudah mulai menembus pasar ekspor,” ungkap Deddy.
Tak hanya Kupang, Lion Parcel juga mendapat sambutan hangat di Larantuka, salah satu kota di ujung timur Pulau Flores. Menurut mitra lokal, Vonny Lamoren, Lion Parcel menjadi pilihan utama warga untuk berbagai kebutuhan pengiriman mulai dari kiriman pribadi hingga keperluan bisnis dan pemerintahan.
“Banyak warga Larantuka yang merantau. Mereka sangat mengandalkan pengiriman barang untuk keluarga, dan Lion Parcel jadi pilihan karena cepat dan terpercaya. Dari sisi ekonomi, UMKM lokal juga sangat terbantu. Kami rutin mengirim vanili kering dari Adonara, oleh-oleh khas Larantuka, hingga kain tenun lokal ke berbagai kota di Indonesia bahkan ke luar negeri,” ujar Vonny.
Keandalan layanan Lion Parcel tidak hanya memfasilitasi logistik antarpulau, tetapi juga mendorong pengembangan ekonomi daerah. Produk-produk pertanian, kerajinan, dan hasil UMKM kini lebih mudah diakses oleh pasar nasional dan internasional. Ini memberi angin segar bagi pengusaha lokal yang sebelumnya menghadapi keterbatasan akses logistik.
Lebih dari itu, Lion Parcel juga berkomitmen untuk terus memperluas jaringan mitra di NTT. Saat ini, sudah ada ratusan mitra agen yang tersebar dari Kupang, Larantuka, hingga ke pulau-pulau kecil di sekitarnya. Jumlah ini akan terus bertambah seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat dan pelaku usaha lokal.
Langkah Lion Parcel di Indonesia Timur bukan hanya soal ekspansi bisnis, melainkan bagian dari misi jangka panjang menciptakan sistem logistik yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan membangun infrastruktur, menggandeng mitra lokal, serta memperluas jangkauan layanan, Lion Parcel menjadikan logistik sebagai penggerak pemerataan ekonomi nasional.
“Kami ingin agar semua warga Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, merasakan manfaat dari layanan logistik modern. Karena konektivitas bukan hanya soal barang, tapi juga soal harapan dan masa depan,” tutup LIOLIO.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait
