SOE, iNews TTU.id – Minimnya keterampilan teknologi di kalangan perangkat desa di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) kembali menjadi sorotan publik.
Masalah ini mencuat setelah terungkap bahwa banyak perangkat desa di TTS yang belum mampu mengoperasikan komputer. Kondisi ini dianggap menjadi kendala serius dalam pengelolaan dana desa serta pelayanan administrasi yang efektif.
Menanggapi hal ini, Pemerintah Daerah TTS melalui Penjabat Sekretaris Daerah (Pj. Sekda) Denny Nubatonis mengakui bahwa rendahnya keterampilan teknologi di kalangan perangkat desa menjadi salah satu masalah utama.
Dalam keterangan yang disampaikan melalui pesan WhatsApp pada Kamis, 30 Januari 2025, Denny mengungkapkan bahwa SDM di desa masih sangat terbatas dalam hal keterampilan teknologi.
“Harus kita akui, SDM di desa masih sangat terbatas,” ujarnya.
Denny juga menambahkan bahwa rendahnya keterampilan teknologi ini mempengaruhi pengelolaan dana desa, yang seharusnya menggunakan sistem aplikasi digital yang lebih efisien.
Oleh karena itu, pihak pemerintah berupaya mengadakan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kemampuan perangkat desa dalam mengoperasikan berbagai sistem aplikasi yang diperlukan dalam pengelolaan administrasi dan dana desa.
Isu ini juga mendapat perhatian luas dari masyarakat. Banyaknya diskusi di berbagai grup WhatsApp menunjukkan adanya perbedaan pendapat terkait penyelesaian masalah ini. Sebagian masyarakat mendesak agar pemerintah segera merevisi aturan seleksi perangkat desa, sehingga mereka yang tidak kompeten dapat dievaluasi. Ada juga yang mengusulkan agar dilakukan tes ulang bagi perangkat desa agar yang terpilih benar-benar memiliki kemampuan yang sesuai.
“Ini salah pemerintah, kenapa waktu itu kalau mereka tidak paham tapi bisa lolos seleksi?” tulis salah seorang peserta diskusi di grup WhatsApp.
Sebagian lainnya bahkan meminta agar dilakukan seleksi ulang dengan standar yang lebih ketat, agar perangkat desa yang terpilih dapat mengelola dana desa dan administrasi secara lebih profesional dan efisien.
Masyarakat berharap pemerintah segera mengambil langkah konkret untuk memastikan perangkat desa di TTS memiliki keterampilan yang memadai dalam menghadapi tantangan era digital, terutama dalam pengelolaan dana desa yang semakin kompleks.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait