FLORES, iNewsTTU.id – Anak-anak pengungsi di posko pengungsian di Desa Egon mulai mengalami berbagai masalah kesehatan, seperti diare, batuk, dan gatal-gatal. Para pengungsi, terutama keluarga dengan balita dan anak-anak, memilih tidur di luar tenda karena suhu di dalam tenda sangat panas.
Menurut salah seorang pengungsi, Elpin, yang berasal dari Desa Timu Tawa, kedua anaknya sudah sakit diare dan muntah-muntah sejak pagi.
Ia harus menidurkan anak-anaknya di luar tenda sambil mengipas mereka.
"Suhu di dalam tenda sangat panas sehingga terpaksa harus tidur di luar,"ungkapnya.
Meskipun ia sudah berusaha merawat anak-anaknya, mereka belum juga sembuh.
Para pengungsi di Desa Egon sangat membutuhkan bantuan, terutama pakaian, kipas angin, dan kasur, karena suhu panas di dalam tenda cukup ekstrem baik siang maupun malam hari.
Mereka berharap adanya bantuan dari pihak yang peduli untuk meringankan beban mereka.
Hingga saat ini, erupsi Gunung Lewotobi masih terus berlangsung, dan status gunung tetap pada level empat atau "awas".
Akibatnya, para pengungsi belum bisa kembali ke rumah mereka karena potensi bahaya dari erupsi tersebut.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait