KUPANG,iNewsTTU.id - Yohanes Ande Kala, yang dikenal dengan nama Joni Kala, bocah yang viral setelah memanjat tiang bendera pada Hari Ulang Tahun ke-73 Republik Indonesia di tahun 2018, kini mengalami kegagalan dalam usahanya untuk menjadi prajurit TNI. Meski telah mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh sejak SMA, impian Joni harus pupus karena tidak memenuhi syarat tinggi badan yang ditetapkan.
Joni Kala, yang kini telah menamatkan pendidikan SMA pada usia 19 tahun, merupakan warga Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur. Ia menjadi sorotan publik pada tahun 2018 ketika dengan berani memanjat tiang bendera untuk menyelamatkan Bendera Merah Putih yang terjerat. Aksinya itu mendapatkan perhatian nasional, bahkan hingga Presiden Joko Widodo.
Sebagai sebuah penghargaan, Joni yang bercita-cita ingin menjadi anggota TNI dijanjikan oleh Presiden untuk diberi kesempatan bergabung jika sudah selesai pendidikan SMA, dan pernyataan itu disanggupi oleh panglima TNI.
Sayangnya, semua cerita itu pupus ketika Joni mengikuti tahapan seleksi tes di Kupang. Ia dinyatakan tidak lulus karena tinggi badannya hanya 155 cm, sementara syarat minimal yang ditetapkan adalah 163 cm.
"Tinggi saya hanya 155 centimeter, sementara persyaratan di TNI, minimal 163 cm, jadi saya perlu persiapan lagi, semoga kali berikut sudah cukup," ujar Joni.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait
