SABU RAIJUA, iNewsTTU.id--Perayaan Hari Anak Nasional yang dilangsungkan pada tanggal 23 Juli setiap tahunnya bertujuan untuk meningkatkan kepedulian serta partisipasi orang tua dalam pemenuhan hak anak atas hidup, tumbuh, berkembang, dan mendapatkan perlindungan dari segala bentuk kekerasan dan diskriminasi. Namun, ironisnya, masih ada oknum kepala sekolah yang melarang siswanya untuk ikut serta dalam kegiatan tersebut dengan alasan yang tidak jelas.
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Sabu Barat, berinisial MAB, dikeluhkan telah melarang salah satu siswanya yang berada dalam binaan Pusat Pengembangan Anak (PPA) Ebenhaezer Menia untuk mengikuti kegiatan perayaan Hari Anak Nasional selama dua hari. Pembina Pusat Pengembangan Anak, Mercy Djo, menyatakan bahwa pihaknya telah bersurat resmi untuk meminta izin kepada sekolah, namun izin tersebut ditolak tanpa alasan yang jelas.
"Kami heran kenapa tidak diizinkan padahal kami sudah minta dengan surat resmi untuk satu siswa saja karena siswa itu ada di dalam PPA dan itupun kami minta untuk perayaan Hari Anak Nasional. Dan kenapa kami kecewa, karena kepala sekolah itu hanya bilang tidak izinkan tapi tidak beritahukan alasannya," ujar Mercy.
Mercy juga menyatakan kebingungannya karena sekolah-sekolah lain mengizinkan siswa mereka untuk berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Ia menekankan bahwa pihaknya membutuhkan penjelasan mengenai alasan penolakan izin tersebut.
"Kami sudah bersurat secara resmi, dan mau ketemu bapak secara langsung untuk membicarakan terkait surat izin, tapi bapak menolak. Dan tidak diizinkan? Alasannya? Tidak ada penjelasan mengenai surat izin itu. Ini kegiatan Hari Anak Nasional lho. Kami butuh penjelasan bukan penolakan, dan bukan tahun ini saja, tahun-tahun kemarin juga seperti itu," lanjut Mercy.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait