SOE, iNewsTTU.id--Yesaya Banoet, seorang tokoh masyarakat dan tokoh adat dari Desa Nefokoko, Kecamatan Mollo Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan, menyampaikan keprihatinan atas kondisi empat titik ruas jalan Nausus Lil Ana yang menghubungkan Kecamatan Nunbena, Mollo Utara, Mollo Barat, serta Kabupaten Kupang dan Timor Tengah Selatan.
Kondisi jalan tersebut telah mengalami kerusakan akibat longsor sejak tahun 2023 dan tidak mendapatkan perhatian serius dari pemerintah daerah.
Menurut Yesaya Banoet, masyarakat di wilayah tersebut semakin resah, terutama karena puncak musim hujan telah tiba.
Dampaknya, masyarakat di tiga kecamatan bahkan Kabupaten Kupang terisolasi karena satu-satunya akses jalan utama putus total. Hal ini menghambat kegiatan ekonomi, pendidikan, dan transportasi masyarakat.
Oleh karena itu, Yesaya Banoet memohon kepada pemerintah daerah, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Dinas Pekerjaan Umum, untuk segera memberikan bantuan teknis dalam memperbaiki empat titik ruas jalan yang rusak parah akibat longsor.
"Tindakan kami ini diharapkan dapat menjaga kelancaran aktivitas masyarakat, terutama dalam aspek ekonomi, pendidikan, dan pemerintahan,"ungkapnya
Pantauan iNewsTTU di lokasi empat titik longsor di ruas jalan Nausus Lil Ana, tepatnya di Ajaopenu, menunjukkan bahwa kondisi jalan tersebut hampir putus total dan sulit dilewati oleh kendaraan, terutama pada musim hujan.
Oleh karena itu, pemerintah daerah diminta untuk segera membantu masyarakat dalam memperbaiki empat titik tersebut agar aktivitas masyarakat tidak terhambat lagi.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait