JAKARTA, iNewsTTU.id--Dalam debat Capres ketiga pada 7 Januari 2024, Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, menegaskan langkah-langkah yang telah diambilnya dalam kemajuan teknologi, termasuk pendirian empat fakultas baru yang berfokus pada sains, teknologi, rekayasa, dan matematika.
Prabowo menyoroti pentingnya melatih generasi muda Indonesia dalam menguasai teknologi siber global, dengan menekankan pada pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai kunci utama, melebihi sekadar investasi teknologi.
"Begitu jadi menteri, saya bentuk 4 fakultas baru di bidang saind, teknologi, engineering, dan juga matematika," ujar Prabowo dalam Debat Capres ketiga pada Jumat (7/1/2024).
Pasangan Prabowo-Gibran telah menempatkan pengembangan SDM sebagai prioritas utama dalam program mereka. Budiman Sudjatmiko, Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, mengemukakan bahwa fokus mereka tidak hanya pada pembangunan infrastruktur fisik, tetapi juga pada pengembangan aspek manusia.
"Jadi, Prabowo sangat berorientasi pada aspek manusia. Tentu saja, pembangunan infrastruktur fisik tetap menjadi bagian dari agenda kami, akan tetapi kami juga akan memperhatikan perkembangan manusianya,” ujar Budiman pada Rabu (20/12/2023).
Sebagai bukti konkret dari komitmen mereka, Budiman mencontohkan program pemberian makan siang gratis dan distribusi susu yang telah diimplementasikan sejak awal kampanye, yang bertujuan meningkatkan kesehatan dan kualitas SDM sejak usia dini.
Budiman juga menekankan komitmen Prabowo untuk melindungi warga, termasuk mereka yang masih dalam fase janin. Selain itu, dia membahas rencana Prabowo-Gibran untuk mendirikan sekolah di setiap kabupaten/kota sebagai upaya meningkatkan pendidikan dan kualitas SDM di seluruh negeri.
Dengan demikian, strategi Prabowo-Gibran tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur fisik, tetapi juga menitikberatkan pada pembangunan manusia melalui inisiatif seperti nutrisi yang baik dan pendidikan.
Prabowo juga menegaskan bahwa ia telah melatih dan mempersiapkan para pemuda terbaik Indonesia untuk bersiap menguasai ranah siber global. Menurutnya, aspek yang paling krusial dalam upaya ini adalah sumber daya manusia (SDM), lebih penting daripada hanya masalah investasi dalam teknologi.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait