Jodi membantah adanya pernikahan antara HV dan OD. Dia menyatakan bahwa orang tua perempuan tidak setuju anaknya dinikahkan karena dianggap sebagai persetujuan terhadap tindakan penggerebekan.
"Orang tua perempuan mengatakan bahwa jika dinikahkan, itu berarti mereka dianggap bersalah dan berbuat hal yang tidak terpuji," tambah Jodi.
HV sendiri menyangkal adanya penggerebekan dan menjelaskan bahwa kunjungannya ke rumah tersebut hanya untuk makan siang dan mengambil paket di tempat teman. Dia juga menyebut bahwa pertemuan tersebut hanya sebagai silaturahmi dan diskusi dengan seorang tokoh masyarakat setempat.
Informasi yang dikumpulkan juga menunjukkan bahwa OD adalah seorang janda dari mantan Ketua KPUD Luwu Utara, sementara HV adalah seorang duda.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait