Dia mengatakan, insiden-insiden ini akan menimbulkan trauma pada setiap anak. Studi menemukan, anak laki-laki yang menjadi korban oleh perempuan lebih mungkin menderita trauma psikologis yang lebih parah.
"Lebih mungkin menjadi kecanduan alkohol dan obat-obatan, dan lebih mungkin untuk putus sekolah. Ini adalah trauma dan cedera yang mengancam jiwa yang ditimbulkan oleh guru-guru buruk kepada anak-anak kita," katanya.
Studi menunjukkan bahwa insiden-insiden seperti itu dapat menimbulkan trauma pada setiap anak, tanpa memandang jenis kelamin korban maupun pelaku. Namun, penelitian juga menemukan bahwa anak laki-laki yang menjadi korban oleh perempuan lebih mungkin mengalami dampak psikologis yang lebih parah.
Perlu diingat bahwa setiap individu berbeda, dan dampaknya bisa bervariasi tergantung pada berbagai faktor. Penting bagi kita untuk memberikan dukungan dan perhatian bagi semua anak yang mengalami trauma, tanpa pandang jenis kelaminnya.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait