Namun Bupati Fransiskus Roberto Diogo berada di dalam mobil lalu membuka jendela dan meminta agar wartawan jangan merekam gambar.
"Saat kejadian itu saya sedang meliput aksi warga yang sedang saling dorong dengan aparat. Saat yang sama mobil bupati juga lewat dan diadang oleh warga adat. Mungkin karena bupati melihat saya meliput dia langsung berkata jangan diliput. Selain itu bupati juga mengeluarkan kata - kata yang tidak sopan dan sempat terjadi adu mulut," ujar Joni Nura.
Sementara proses pemasangan pilar atas tanah eks Hak Guna Usaha (HGU) Nangahale-Patiahu tidak dapat dilakukan akibat warga terus menggelar aksi.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait