Jembatan Kapsali di NTT Nyaris Putus, Siswa Kesulitan ke Sekolah

Eman suni
Jembatan Kapsali di Desa Manubelon, Kecamatan Amfoang Barat Daya, Kupang, NTT nyaris putus akibat hujan deras, Senin (06/02/2023) Foto : Ist

KUPANG,iNewsTTU.id-- Jembatan Kapsali di Desa Manubelon, Kecamatan Amfoang Barat Laut, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) nyaris putus akibat diguyur hujan deras sejak dua hari terkahir. Dampaknya siswa SMP dan SMA kesulitan ke sekolah.

"Ia benar sudah putus, akibat sudah dua hari ini hujan terus menerus. Dampaknya anak sekolah SMP dan SMA disini tidak bisa ke sekolah," ujar Camat Amfoang Barat Daya Yesua To saat dikonfirmasi, Senin (06/02/2023).

Yesua mengaku akibat putusnya jembatan Kapsali mengakibatkan siswa di SMP Negeri I Manubelon dan SMA Negeri I Manubelon yang tinggal di Dusun 03 Oelamopu, Desa Manubelon tidak bisa melintasi untuk pergi ke sekolah. Menurutnya jembatan Kapsali merupakan penghubung utama dari arah Kota Kupang menuju wilayah Amfoang Barat Laut, Amfoang Utara, dan Amfoang Timur.

"Ini warga di sejumlah Kecamatan di wilayah Amfoang tidak bisa lewat, prihatin sekali dengan anak-anak sekolah," akuinya.

Putusnya jembatan Kapsali, Yesua telah menyampaikan informasi kepada seluruh Kepala Desa dan masyarakat setempat untuk tetap waspada. Pihaknya tetap siaga dan memantau situasi yang terjadi.

"Kami dari pihak kecamatan sudah imbau, tentu secara umum kami sampaikan kepada pemerintah desa dan masyarakat. Berdasarkan informasi update perkiraan cuaca dari BMKG terkait intensitas curah hujan agar masyarakat tetap waspada dan kami pemerintah selalu siaga memantau situasi yang terjadi," pungkasnya.

Terpisah, salah satu mahasiswa asal Amfoang Barat Laut Gad Manoh yang dimintai komentarnya menegaskan kepada pemerintah Kabupaten Kupang dan Provinsi NTT agar segera membangun jembatan tersebut yang selama ini sebagai penghubung utama jalur pantura.

Apabila dibiarkan tanpa ada perhatian serius maka akan memperhambat akses ekonomi masyarakat Amfoang, bukan saja itu, mahasiswa juga pasti kesulitan kiriman uang regis dan bekal dari orangtua karena tidak ada akses transportasi yang bisa melintasi.

"Tidak ada alasan lagi, pemerintah Kabupaten dan Provinsi harus segera atasi dengan membangun jembatan karena itu penghubung utama. Kalau dibiarkan maka akses ekonomi masyarakat juga terhambat. Apalagi kami mahasiswa yang tinggal di Kota Kupang juga alami kesulitan kiriman uang dan bekal," tegasnya

Editor : Sefnat Besie

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network