Sementara itu Wis Kase, salah satu pengusaha Sapi di TTU mengaku hanya membeli dan mengumpulkan sapi kemudian disalurkan melalui perusahaan lain yang ada di Timor Tengah Utara.
"Saya tidak punya bendera, saya beli dari masyarakat dengan harga bisa capai 40 ribu/kg, kemudian titip lewat perusahaan lain,"ungkap Wis Kase Saat dtemui di Kediamannya, di Kelurahan Kefa Selatan belum lama ini.
Dia juga justru kecewa dengan Dinas Peternakan karena dirinya menduga Dinas memberikan ijin kepada perusahaan dari luar TTU tanpa memberi peluang kepada perusahaan dari Timor Tengah Utara.
"Ada oknum tertentu yang Punya Perusahaan tetapi tidak punya sapi, ada juga oknum yang kerjanya hanya menjual izin, ada perusahaan luar yang monopoli izin di TTU,"keluh Wis Kase.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait