PALU, iNewsTTU.id--Ditpolairud Polda Sulteng mengejar dan menangkap 16 orang pelaku bom ikan di perairan Sulawesi Tengah, Rabu, 03/08/2022. Upaya penangkapan oleh Personel Polairud Polda Sulteng yang bertugas di Pos Banggai laut mendapat perlawanan dari pelaku.
“Berawal dari adanya informasi masyrakat, Personil Ditpolairud Polda Sulteng telah menemukan dan melakukan pengejaran terhadap kapal nelayan penangkap ikan menggunakan bahan peledak di Laut perairan Pulau Tomba'ton Kecamatan Bangkurung Kabupaten Banggai Laut (Balut),"jelas Kabidhumas Polda Sulteng Kombes Polisi Didik Supranoto.
Kombes Polisi Didik Supranoto mnegisahkan, pengejaran dilakukan kurang lebih selama 1,5 jam, karena tidak kooperatif petugaspun sampai membuang tembakan peringatan sebanyak dua kali.
"Akhirnya Kapal nelayan tanpa nama dengan mesin GT 10 dengan mesin Mitsubishi D16 6 Silinder itupun berhenti. 2 Petugas Polairud pun langsung naik ke kapal dan memerintah Anak Buah Kapal (ABK) berkumpul di dek belakang kapal," ujarnya
Akan tetapi diketahui Nahkoda kapal inisial HE justru melakukan perlawanan dan sempat akan merampas senjata yang dipegang oleh personil Polairud, "dengan terpaksa akhirnya dilakukan tindakan tegas terukur," terang Kombes Pol. Didik Supranoto
Dikatakannya, tindakan tegas terukur berakibat selain melukai pelaku HE juga melukai personil Ditpolairud yang mempertahankan senjatanya. Keduanya terkena tembakan dibagian betis kaki.
"Keduanya segera diberikan pertolongan dan dievakuasi ke Rumah Sakit terdekat di Banggai Laut. 16 orang termasuk HE saat ini diamankan Ditpolairud Polda Sulteng untuk dilakukan penyidikan dalam perkara destructif fishing," kata Didik
Selain mengamankan para pelaku, Ditpolairud Polda Sulteng juga mengamankan barang bukti berupa Kapal tanpa nama GT10 Mesin Mitsubishi D 16 6 Silinder, 4 (empat) karung pupuk cantik, Bom Botol Bir 25 botol, 11 (sebelas) Bom Botol Jergen 5 liter, 4 (empat) Bom Botol Jergen 20 liter, 1 (satu) kg pupuk dalam plastik dan masih banyak barang bukti lainnya untuk diproses dalam perkara destructif fishing.
Ditpolairud Polda Sulteng akan terus menjaga laut Sulawesi Tengah dari para pelaku Destructif fishing, karena selain berbahaya juga dapat merusak ekosistem dan habitat sumber daya yang ada di laut.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait