SOE, iNewsTTU.Id--Siklon Rossby yang melanda Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) beberapa waktu lalu masih menyisakan dampak yang luar biasa, salah satunya di Desa Toineke Kecamatan Kualin, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT.
Kondisi pemukiman warga desa yang terendam banjir sampai saat ini masih butuh uluran tangan Pemerintah.
Disampaikan oleh Tim Relawan Desa, Imanuel Banamtuan bahwa beberapa waktu lalu, tim dari Kementrian PUPR sempat mengunjungi lokasi dan mensurvey kebutuhan air bersih bagi korban bencana.
Imanuel menuturkan, pada tanggal 6 juli 2022 lalu, tim dari Kementerian PUPR berkunjung ke lokasi, terkait kekurangan air bersih untuk memenuhi kebutuhan ini dan melihat langsung apakah ketersediaan air ini mampu untuk memenuhi kebutuhan seluruh warga atau tidak.
"Karena sepanjang yang kami lihat sejak tahun 2000 Kementerian PUPR belum terlibat, jadi kami bersemangat untuk mendukung mereka. Pola pelayanan kami nilai terhadap pihak - pihak yang menangani, khusus untuk tim dari PUPR kami antusias untuk bertindak sebagai relawan untuk melancarkan proses penyaluran bantuan. Dan penilaian kami bahwa pelayanan itu tepat sasaran". ucap Imanuel kepada iNewsTTU.Id.
Terpantau, pemerintah melakukan pola penyaluran air bersih dengan sistim curah door to door, pada titik - titik yang bisa diakses oleh kendaraan tangki air yang tersebar di 4 Dusun di Desa Toineke dan Sekitar 80 % warga mendapat pelayanan air bersih dalam waktu 5 hari terhitung tanggal 8 sampai 12 Juli 2022.
Dalam pelayanannya, Kementerian PUPR lebih memprioritaskan wilayah tersebut bahkan pelayanannya yang dilakukan sampai larut malam, Bahkan ada salah satu dusun yaitu dusun tiga dimana persoalan air bersih bukan baru kali ini saja, melainkan sudah sejak tahun 1990-an sudah kesulitan air bersih.
Imanuel menguraikan, berdasarkan kajian sederhana tahun 2020 lalu yang dilakukan oleh Imanuel Banamtuan yang merupakan salah seorang warga yang juga merupakan Relawan Tanggap Bencana Desa bahwa kondisi air sumur di Desa Toineke ada 3 macam yakni asin, payau dan tawar, dan dari hasil kajian itu menjadi rujukan bahwa air bersih yang akan dikonsumsi warga sama sekali tidak ada.
Oleh karena itu mewakili seluruh warga, Imanuel Banamtuan menyampaikan keluhannya agar Pemerintah dalam hal ini bisa menyikapi untuk memberikan bantuan demi kebaikan masyarakat terdampak bencana.
"Saya mewakili masyarakat Desa Toineke menyampaikan keluhan kami dan berharap didengar oleh pihak - pihak yang berkepentingan agar dapat menyalurkan bantuan pasokan air bersih karena masyarakan sangat kesulitan mengambil air minum, beruntungnya satu sumur bantuan masih bisa berfungsi dan digunakan untuk mendapatkan air bersih". Tambahnya.
Warga berharap mobil tangki air dari Kementerian PUPR maupun BPBD Kabupaten TTS atau jenis bantuan lainnya bisa direalisasikan untuk menolong mereka mengatasi dampak bencana ini.
Editor : Sefnat Besie
Artikel Terkait