Kemenkes RI Survei Migrasi Malaria Pada Warga Pengunjung Pasar Haekto NTT

Sefnat Besie
Petugas Kemenkes RI survey Migrasi penyakit Malaria pada masyarakat di Pasar Haekto, Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT, Foto:iNewsTTU.id/Sefnat

KEFAMENANU, iNewsTTU.id--Masyarakat pengunjung di Pasar Haekto, Kecamatan Noemuti Timur, Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT menjadi sasaran Survey Tim Kementrian Kesehatan RI mengenai Migrasi penyakit Malaria belum lama ini.

Dalam kegiatan tersebut Kemenkes menggandeng Dinas Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Utara, Dinas Kesehatan Kependudukan dan Catatan Sipil Propinsi NTT. Tujuannya menuju Eliminasi Malaria 2023 Kabupaten TTU.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan TTU, Robertus Tceunfin, S.Kep. NS. M. Kes melalui kepala seksi pemberantasan penyakit menular di Dinas Kesehatan TTU, DolFulton Nenat mengatakan, survei migrasi dilakukan di pasar Haekto karena ada kasus malaria di sana.

“Investigasi kita beberapa bulan yang lalu, di pasar ini (Haekto-Red) ditemukan penderita malaria yang rumahnya radius 40 meter dari lokasi pasar yang disinyalir terjadi migrasi parasit di pasar Haekto yang melibatkan pedagang dari Kabupaten TTS dan Kabupaten Malaka,"ujarnya.

Fulton mengungkapkan, pelaksanaan kegiatan survei migrasi di pasar Haekto, pihaknya berkolaborasi dengan WHO yang diwakili Kemenkes RI, Dinas Kesehatan Propinsi dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Propinsi NTT.

“Kegiatan ini kita libatkan beberapa elemen yaitu WHO yang diwakili Kemenkes RI, Dinas Kesehatan propinsi dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Propinsi NTT,”ujarnya.

Dalam kegiatan survei itu, tim berhasil mendata 30an  orang dari Kabupaten TTS dan Kabupaten Malaka kemudian diambil darahnya untuk diuji.

“Kita mengharapkan hasil ini. Jika kita temukan hasil positif, bisa diintervensi lebih lanjut. Notifikasinya bisa kita sampaikan ke daerah tetangga agar bisa melakukan intervensi di daerah itu,”imbuhnya.

Diungkapkan Fulton selain survei migrasi, pihaknya juga melakukan survei jentik nyamuk di persawahan. Hal ini untuk mengetahui apakah jentik tersebut adalah hasil malaria dari penderita yang ada di pasar ini atau bukan.

Tercatat tahun 2021 sampai 2022 ditemukan 3 kasus yang tersebar di Puskesmas Haekto, Puskesmas Oelolok, dan Puskesmas Oemeo, Kecamatan Noemuti.

Fulton optimis, pihaknya mampu mengeliminasi malaria 2023 dengan cara-cara survei migrasi, survei jentik nyamuk juga kegiatan lain yang bisa mengeliminasi malaria di tahun 2023.

Ia menghimbau kepada masyarakat agar selalu menggunakan kelambu, membersihkan genangan-genangan air di rumah dan selalu memeriksa kesehatan ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan pertolongan pertama.

 

Editor : Sefnat Besie

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network