Siklon Tropis FINA Terbentuk, BMKG Kupang Sebut NTT Justru Alami Penurunan Curah Hujan
KUPANG, iNewsTTU.id- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi El Tari Kupang mengumumkan telah terdeteksinya Siklon Tropis FINA.
Siklon ini berkembang dari bibit siklon 97S yang muncul pada 14 November 2025 di Samudera Hindia Barat Daya NTB dan kini berada di bawah pengawasan TCWC Jakarta.
Posisi dan Kekuatan Siklon FINA
Berdasarkan data BMKG per Jumat (21/11/2025), Siklon Tropis FINA terdeteksi di Laut Arafuru, Tenggara Kabupaten Kepulauan Tanimbar, dengan rincian sebagai berikut:
-Posisi: 10.2 Lintang Selatan (LS), 132.8 Bujur Timur (BT) atau sekitar 850 km sebelah Timur Kota Kupang.
-Arah Gerak: Barat Daya (menjauhi wilayah Indonesia).
-Kecepatan Angin Maksimum: ± 45 knot (sekitar 75 km/jam).
-Tekanan Minimum: 990 hPa.
Dampak Terhadap NTT: Curah Hujan Menurun
Meskipun intensitas Siklon Tropis FINA diperkirakan masih bertahan di kategori 2 dalam 24 jam ke depan dengan pergerakan menjauhi Indonesia, dampaknya terhadap kondisi cuaca di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) dinilai tidak terlalu signifikan secara langsung.
Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Sti Nenot'ek, menjelaskan bahwa posisi siklon yang relatif jauh menyebabkan massa udara di sebagian besar wilayah NTT tertarik menuju pusat siklon.
"Kondisi tersebut menyebabkan terjadi penurunan curah hujan di wilayah NTT," jelas Sti Nenot'ek di Kupang, Jumat (21/11/2025).
Cuaca di NTT saat ini dan beberapa hari ke depan didominasi oleh kondisi cerah berawan hingga berawan, dengan potensi hujan ringan berdurasi singkat yang dapat disertai petir/kilat dan angin kencang.
Wilayah yang terdampak langsung berada pada radius 150-200 KM dari pusat siklon, sehingga NTT tidak terkena dampak langsung yang mengkhawatirkan. Namun, masyarakat tetap diimbau untuk waspada terhadap potensi gelombang tinggi di beberapa perairan NTT.
BMKG meminta masyarakat untuk tidak panik dan selalu memantau informasi resmi dari kanal BMKG serta menghindari penyebaran berita bohong (hoaks).
Editor : Sefnat Besie