Kementerian Transmigrasi Bekali Warga TTU dengan Ilmu Ekspor, Sasar Pasar Global

TTU, iNewsTTU.id – Kementerian Transmigrasi melalui Direktorat Promosi dan Pemasaran Produk Unggulan Transmigrasi menggelar kegiatan Sosialisasi dan Tindak Lanjut Program Produk Ekspor di Kawasan Transmigrasi Ponu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur.

Kegiatan yang berlangsung di Hotel Resort Marjon, 23–24 Oktober 2025 ini diikuti oleh para pelaku usaha, kelompok tani, serta perwakilan masyarakat dari kawasan transmigrasi.

Direktur Promosi dan Pemasaran Produk Unggulan Transmigrasi, Dr. Ir. Widarjanto, MM, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membekali para pelaku usaha dengan pengetahuan dasar ekspor serta pemahaman terhadap potensi pasar internasional.

 “Melalui kegiatan ini, peserta dikenalkan pada dasar-dasar ekspor, potensi pasar global, serta langkah-langkah mempersiapkan produk unggulan agar mampu menembus pasar dunia. Pendekatannya praktis dan aplikatif,” ujar Widarjanto kepada wartawan, Rabu (23/10/2025).

Menurutnya, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di kawasan transmigrasi agar mampu mengelola produk unggulan hingga siap ekspor.

“Kementerian Transmigrasi memiliki lima program utama, salah satunya Transmigrasi Karya Nusa. Melalui program ini, kami memperkuat kapasitas masyarakat transmigrasi, mengajari mereka cara mengelola, memproduksi, hingga memasarkan produk ke pasar ekspor,” jelasnya.

Ia menambahkan, pengembangan produk unggulan di kawasan transmigrasi tidak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga membuka lapangan kerja baru dan memperkuat potensi ekonomi daerah.

“Ke depan kami akan terus mendampingi masyarakat bersama Tim Ekspedisi Patriot agar tetap semangat memproduksi dan menembus pasar ekspor, termasuk kemungkinan ke negara tetangga seperti Timor Leste,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Bupati TTU, Kamilus Elu, SH, yang membuka kegiatan tersebut, menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Transmigrasi atas terselenggaranya program ini di wilayahnya.

“Pemerintah daerah menyambut baik kegiatan ini karena memberikan penguatan kapasitas bagi masyarakat TTU. Kami berterima kasih kepada Kementerian Transmigrasi dan tim ekspedisi patriot yang selama empat bulan telah mendampingi masyarakat di Ponu,” ungkap Kamilus.

Ia berharap pendampingan tersebut dapat membantu petani dan peternak di kawasan transmigrasi mengembangkan potensi produk unggulan menjadi komoditas bernilai ekspor.

Dari sisi lapangan, perwakilan Tim Ekspedisi Patriot, Deva Ananda, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan penelitian di tiga desa dampingan—Benus, Sifaniha, dan Ponu—yang masing-masing memiliki potensi komoditas unggulan berbeda.

“Di Benus unggul pada tanaman padi, jagung, dan mente. Di Sifaniha, potensi utamanya tanaman pangan meski kondisi tanahnya kering sehingga butuh sumber air. Sedangkan di Ponu, selain tanaman pangan, ada potensi industri garam yang bisa dikembangkan menjadi produk ekspor,” jelas Deva.

Namun, lanjutnya, keterbatasan sumber air dan serangan hama masih menjadi kendala utama yang dihadapi warga di ketiga desa tersebut.

Kegiatan sosialisasi ini diisi oleh lima narasumber dengan topik beragam, di antaranya:

Yofani Maria, M.S.M. – Pengenalan Ekspor dan Peluang di Kawasan Transmigrasi

Dr. Mofit Jamroni, S.Pt., M.Di. – Strategi Penyiapan Produk Lokal Menuju Pasar Global

Dwi Pujiasih, S.T. – Strategi Promosi Ekspor

Biwi Suwito, S.E. – Kiat Sukses Menemukan Buyer dan Melakukan Closing Ekspor

Jalian Setiarsa, S.E. – Prosedur Ekspor dan Pengurusan Dokumen

Sebagian besar narasumber juga merupakan fasilitator dari Program Desa Sejahtera Astra (DSA). Diharapkan ke depan, dapat terjalin kolaborasi antara lokasi DSA dan kawasan transmigrasi untuk memperkuat basis produk ekspor dari daerah.

Kegiatan ini menjadi langkah awal mendorong kawasan transmigrasi di TTU agar mampu memproduksi dan mengekspor produk unggulan secara mandiri dan berkelanjutan.

Editor : Sefnat Besie