get app
inews
Aa Text
Read Next : Dua Bibit Siklon Tropis Terdeteksi, BMKG NTT Sampaikan Dampak yang Bakal Dirasakan Warga

Akademisi Undana: Pemprov NTT Sibuk Retret, Bukan Sibuk Atasi Kemiskinan

Jum'at, 03 Oktober 2025 | 18:07 WIB
header img
Retret Kepemimpinan Pemprov NTT di Politeknik Ben Mboi Belu, Jumat (03/10/2025). Foto: Istimewa

KUPANG,iNewsTTU.id-- Retret Kepemimpinan yang digelar Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (Pemprov NTT) di Politeknik Ben Mboi Universitas Pertahanan (Unhan) RI, Kabupaten Belu, terus menuai kritik tajam. Pasalnya, kegiatan yang melibatkan 677 pejabat struktural eselon II, III, dan IV tersebut menelan anggaran fantastis hingga Rp 1 miliar.

Kali ini, akademisi Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Lasarus Jehamat, angkat bicara. Ia menilai kegiatan retret tersebut tidak hanya mencederai rasa kepatutan, tetapi juga menunjukkan wajah nyata pemborosan anggaran di tengah tingginya angka kemiskinan di NTT.

“Dari aspek kepatutan tidak dapat diterima. Sekarang ini orang setiap hari bicara soal efisiensi, tapi di saat yang sama pemerintah justru sibuk berurusan dengan perkara inefisiensi,” tegas Lasarus, Jumat (3/10/2025).

Menurutnya, alokasi dana miliaran rupiah untuk retret pejabat adalah bentuk ironi. Di satu sisi, rakyat NTT masih berjuang dengan kemiskinan, akses pendidikan yang terbatas, dan fasilitas kesehatan yang memprihatinkan. Di sisi lain, pejabat justru dimanjakan dengan kegiatan mewah yang sulit dipertanggungjawabkan urgensinya.

“Kalau alasannya untuk penguatan solidaritas, itu bukan yang paling dibutuhkan saat ini. Yang dibutuhkan rakyat adalah praksis kebijakan yang menyentuh langsung kehidupan sehari-hari, bukan retret,” tegasnya.

Lasarus menambahkan, Pemprov NTT seharusnya lebih fokus pada agenda konkret seperti program pengentasan kemiskinan, pembangunan sekolah dan puskesmas, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat. “Saya kira lebih penting memperbaiki fasilitas pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan dasar rakyat ketimbang menghabiskan anggaran untuk retret pejabat,” katanya.

Sorotan ini menambah panjang daftar kritik terhadap gaya belanja Pemprov NTT yang dinilai boros dan kurang menyentuh kebutuhan rakyat. Pertanyaan besar pun muncul: apakah retret kepemimpinan seharga Rp 1 miliar benar-benar sebanding dengan penderitaan masyarakat yang masih bergelut dengan kemiskinan?

Editor : Sefnat Besie

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut