Bukan Sekadar Kuliah, 150 Mahasiswa Teknik UNWIRA Akan Peroleh Pengalaman Nyata Pengabdian Bencana
KUPANG,iNewsTTU.id-- Sebanyak 150 mahasiswa Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandira (UNWIRA) Kupang, mengikuti pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik hasil kerja sama dengan Program SIAP SIAGA Pemerintah Australia. Kegiatan ini dibuka pada Rabu (1/10/2025) di Aula St. Hendrikus, Lantai 4 Gedung Rektorat UNWIRA Kupang.
Kerja sama ini menitikberatkan pada kemitraan Australia-Indonesia dalam manajemen risiko bencana, dengan Kabupaten Kupang sebagai lokasi utama pelaksanaan, mengingat wilayah ini termasuk rawan bencana. Para mahasiswa nantinya akan diterjunkan ke 15 desa untuk mendampingi masyarakat.
Acara pembukaan dihadiri oleh Bupati Kupang yang diwakili Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Jeckson Baok, serta Rektor UNWIRA Kupang, Pater. Dr. Stef Lio, MA, SVD.
Dalam sambutannya, Jeckson Baok menegaskan bahwa Kabupaten Kupang masih sangat rentan terhadap berbagai jenis bencana, sehingga membutuhkan perencanaan yang baik.
“Kehadiran mahasiswa KKN tematik ini diharapkan dapat mengedukasi, mendampingi, dan memberi contoh bagi masyarakat dalam membuat perencanaan yang baik, agar bisa mengakomodasi program pencegahan, mitigasi, dan kesiapsiagaan bencana,” ujarnya.

Sementara itu, Rektor UNWIRA Kupang, Pater Dr. Stef Lio, menekankan pentingnya kolaborasi mahasiswa dengan masyarakat.
“Sejalan dengan Program Siap Siaga Pemerintah Australia, mahasiswa harus mampu menghadirkan solusi yang inovatif melalui ilmu teknik, baik berupa infrastruktur sederhana maupun teknologi tepat guna, yang bermanfaat bagi masyarakat,” ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Manager Area NTT Program Siap Siaga, Silvia Fanggidae, yang menilai mahasiswa sebagai agen penting dalam menyebarkan perubahan di masyarakat.
“Kami memilih berkolaborasi dengan mahasiswa karena mereka bisa membantu masyarakat memperoleh informasi dini sebelum bencana terjadi. Dengan latar belakang ilmu teknik sipil, mereka dapat berkontribusi pada pembangunan yang lebih tangguh dan berdaya tahan,” katanya.

Sebanyak 150 mahasiswa ini akan menjalani pembekalan intensif selama tiga hari, sebelum diterjunkan langsung ke desa-desa sasaran di Kabupaten Kupang.
Harapannya, melalui KKN tematik ini, mahasiswa tidak hanya membantu masyarakat menghadapi risiko bencana, tetapi juga memperoleh pengalaman nyata untuk bekal pengabdian setelah mereka lulus kuliah.
Editor : Sefnat Besie