Perbanas Kupas Tuntas Koperasi Merah Putih Antara Harapan, Tantangan, dan Pentingnya Pendidikan

JAKARTA, iNewsTTU.id – Koperasi Jasa Widyani Sejahtera Institut Perbanas (KJW-SIP), melalui unit Diklat dan Pemberdayaan, sukses menggelar sharing session mendalam tentang eksistensi dan tantangan Koperasi Merah Putih. Acara daring ini menjadi forum penting bagi para praktisi perkoperasian untuk memperdalam pemahaman dan mencari solusi strategis demi penguatan peran koperasi di tengah masyarakat.
Diskusi interaktif ini dimoderatori oleh Tia Lutfiah Hayati, anggota Komite Penerbitan Koperasi Jasa Widyani Sejahtera Institut Perbanas. Ia memandu jalannya sesi yang menghadirkan pandangan beragam dari para pakar koperasi.
Pembukaan sesi disambut baik oleh Dr. Acong Dewantoro Marsono, dosen senior pada Sekolah Pascasarjana di Perbanas Institute.
Ia menyatakan dukungannya terhadap kegiatan berbagi pemikiran di antara pegiat koperasi demi memperkuat sistem pengelolaan yang dapat mendorong peningkatan kontribusi koperasi bagi kemajuan masyarakat dan perekonomian bangsa.
Suroto, CEO Inkur Federation, memberikan pandangan kritis terhadap pola pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.
Ia menyoroti potensi masalah yang bisa timbul jika berangkat dari sejarah kegagalan Koperasi Unit Desa, (KUD) di masa lalu dan mengabaikan jati diri koperasi yang terbukti berhasil secara universal.
"Kebijakan top-down bertentangan dengan prinsip koperasi, klaim partisipatif sering menyesatkan, dan motivasi ekstrinsik seperti mengejar dana alih-alih menjawab kebutuhan, hanya akan menciptakan koperasi formalistik, bukan gerakan ekonomi rakyat," tegas Suroto.
Ia juga memperingatkan tentang penyuntikan birokrasi, kontradiksi dengan gerakan koperasi global, serta inkonsistensi hukum yang berpotensi menimbulkan konflik.
Sebagai solusi strategis, Suroto mengusulkan reformasi sistemik, bukan hanya instruksi. Menurutnya, diperlukan keberpihakan pemerintah yang lebih tepat dan kebijakan menyeluruh yang betul-betul menempatkan koperasi sebagai sokoguru perekonomian sesuai amanat UUD 1945.
"Jika ada subsidi bunga untuk KUR dan perlindungan simpanan bagi bank, maka hal yang sama harus diberikan negara bagi koperasi," tambahnya, menekankan kesetaraan perlakuan.
Senada dengan pandangan optimis namun realistis, Vincentius Repu, Ketua Pengurus Pusat Koperasi Kredit Bekatigade Timor, mengakui keberhasilan koperasi yang diprakarsai pemerintah di beberapa negara seperti Jepang dan Korea.
Namun, ia menekankan bahwa asumsi-asumsi yang mendasari keberhasilan tersebut harus terpenuhi, utamanya adalah pendidikan koperasi yang bagus dan dukungan budaya kerja dari masyarakat.
Vincentius mengidentifikasi lima tantangan pokok bagi Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih: literasi atau pendidikan, partisipasi masyarakat, regulasi, dan persepsi masyarakat terhadap program pemerintah sebagai donasi.
Sebagai solusi, ia mengusulkan: literasi melalui leadership training di tiap provinsi; pembangunan infrastruktur federasi Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih; pembangunan basis regulasi yang kokoh bersama gerakan koperasi, PT, dan LSM; pendidikan koperasi sejak dini melalui kurikulum dari TK hingga Perguruan Tinggi; serta peningkatan Litbang dari berbagai koperasi.
Sharing session ini tidak hanya mengidentifikasi tantangan, tetapi juga memantik diskusi konstruktif dan menghasilkan rekomendasi strategis. Diharapkan, pemikiran-pemikiran dari para praktisi ini dapat menjadi bekal penting bagi Koperasi Merah Putih dalam mengukir kontribusi nyata bagi kemajuan ekonomi kerakyatan di Indonesia
Dr. Wilfridus B. Elu, Ketua Koperasi Jasa Widyani Sejahtera Institut Perbanas, menggarisbawahi tujuan utama sharing session ini.
"Sesi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang bagaimana Koperasi Merah Putih berfungsi, apa saja program dan tujuannya, serta posisinya dalam ekosistem perekonomian. Ini penting agar semua pihak memiliki gambaran yang utuh," jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi antar-koperasi untuk pendidikan koperasi, serta mendukung penuh ide memasukkan koperasi dalam kurikulum pendidikan di semua jenjang.
Editor : Sefnat Besie