5 Negara di Dunia yang Sulit Diinvasi
![header img](https://img.inews.co.id/media/600/files/networks/2025/02/12/1ac87_negarakuat.jpg)
JAKARTA, iNewsTTU.id--Di era modern ini, ancaman terhadap kedaulatan negara tidak hanya datang dari invasi militer langsung. Perang asimetris, serangan siber, hingga intervensi politik semakin mengemuka dalam peta geopolitik dunia. Namun, meskipun tantangan ini berkembang, ada sejumlah negara yang tetap sulit untuk diinvasi, baik karena kekuatan militer mereka yang luar biasa maupun faktor geografis dan politik yang mendukung ketahanan mereka.
Berikut ini adalah 5 negara yang paling sulit diinvasi hingga saat ini:
1. Rusia: Kekuatan Militer yang Tak Tertandingi
Rusia telah terbukti mampu bertahan menghadapi invasi besar di masa lalu, seperti ketika mereka mengalahkan Napoleon dan Hitler yang memiliki kekuatan militer terbesar pada masanya. Negara ini memiliki lebih dari 85.000 personel militer aktif dan dilengkapi dengan 7.000 rudal nuklir. Selain itu, Rusia memiliki kekuatan pesawat militer dan pertahanan yang sangat kuat, yang menjadikannya salah satu negara dengan daya tangkal yang paling mengesankan di dunia.
2. Amerika Serikat: Negara Adidaya dengan Kekuatan Ekonomi dan Militer
Amerika Serikat merupakan negara dengan anggaran militer tahunan yang mencapai USD 600 miliar, menjadikannya salah satu kekuatan militer terbesar dan paling dominan. Selain itu, AS juga memiliki populasi sipil yang diperbolehkan memiliki senjata, dengan sekitar 112 senjata per 100 orang. Dengan ekonomi terbesar di dunia, AS mampu mendanai operasi militer jangka panjang dan memproduksi peralatan perang dalam jumlah besar, yang membuatnya sangat sulit untuk diinvasi.
3. Korea Utara: Tentara Terbesar di Dunia
Korea Utara memiliki salah satu tentara terbesar di dunia, dengan lebih dari 700.000 personel militer aktif dan 450.000 cadangan. Negara ini juga dilengkapi dengan pesawat tempur, kapal perang, tank, dan bahkan senjata nuklir. Dalam sejarahnya, meskipun didukung oleh AS, Korea Selatan dan sekutu-sekutunya tidak dapat menaklukkan Korea Utara selama Perang Korea, membuktikan bahwa negara ini sulit untuk dijatuhkan.
4. Iran: Pertahanan Geografis yang Kuat
Letak geografis Iran, yang dikelilingi oleh pegunungan, menjadi keuntungan besar dalam pertahanan negara ini. Negara ini memiliki lebih dari 500.000 personel militer aktif, dilengkapi dengan tank, pesawat tempur, dan fasilitas pertahanan canggih lainnya, termasuk pangkalan rudal bawah tanah. Selain itu, Iran memiliki sistem pemantauan yang memadai untuk menjaga keamanannya, menjadikannya negara yang sulit ditembus oleh musuh.
5. Swiss: Kekuatan Netralitas dan Diplomasi
Meskipun terkenal dengan kebijakan netralitas dalam konflik internasional, Swiss tetap menjadi negara yang sulit untuk diinvasi. Selain memiliki hubungan baik dengan berbagai negara besar, Swiss menyimpan sejumlah besar aset keuangan negara-negara adidaya di bank-bank Swiss, yang menjadi salah satu alasan mengapa negara-negara tersebut tidak akan pernah mempertimbangkan untuk menyerang. Dilengkapi dengan sistem pertahanan yang canggih dan lokasi geografis yang menguntungkan, Swiss mampu mempertahankan keamanan dan kedaulatannya dengan efektif.
Kesimpulan
Invasi ke negara-negara ini bukan sekadar tantangan militer biasa. Selain kekuatan militer yang besar, mereka memiliki strategi pertahanan yang matang, kekuatan diplomasi yang solid, serta kondisi geografis yang mendukung. Negara-negara ini telah menginvestasikan banyak sumber daya untuk memperkuat ketahanan mereka, baik dari segi militer, ekonomi, maupun teknologi.
Dengan perkembangan ancaman yang semakin kompleks di dunia ini, negara-negara ini menunjukkan bahwa kedaulatan tidak hanya dipertahankan oleh kekuatan militer semata, tetapi juga oleh kebijakan yang adaptif terhadap tantangan global yang ada.
Apakah Anda setuju dengan daftar negara yang sulit diinvasi ini? Atau ada negara lain yang menurut Anda lebih kuat dalam mempertahankan kedaulatannya?
Editor : Sefnat Besie