KEFAMENANU, iNewsTTU.id – Warga Desa Oenenu Selatan, Kecamatan Bikomi Tengah, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), mengalami kesulitan dalam memasarkan hasil budidaya ikan lele.
Nikodemus Feka, seorang peternak ikan lele setempat, mengungkapkan bahwa meskipun mereka memiliki 70.000 ekor lele dengan total 29 kolam ikan, belum semua ikan dapat terjual. Hal ini membuat para peternak merasa cemas karena pasar untuk ikan lele terbatas.
Ketua Kelompok Tani Cakra itu, menjelaskan bahwa dari total 70.000 ekor lele yang dibudidayakan, sebanyak 40.000 ekor sudah siap dipanen. Namun, hingga kini, baru sekitar 30.000 ekor yang berhasil dijual.
Menurutnya, pemasaran ikan lele masih menjadi masalah besar, karena mereka hanya mampu menjual sekitar 20 kilogram ikan per minggu.
"Kami harus antar ikan dengan jumlah sedikit, tergantung yang pesan 1 atau 2 kg," ungkapnya, Selasa (10/12/2024).
Selain masalah pemasaran, peternak juga menghadapi kesulitan dalam memperoleh pakan ikan yang harganya semakin mahal. Nikodemus mengatakan, untuk setiap kolam yang dimiliki, mereka menghabiskan 1 karung pakan setiap bulan, dengan harga satu karung mencapai Rp440.000.
"Kami harap Pemda TTU bisa membantu dalam hal pemasaran atau penjualan ikan lele, karena kebutuhan pakan yang mahal semakin menambah beban kami," tambahnya.
Kolam ikan lele di Desa Oenenu Selatan. Foto: iNewsTTU.id/Isto Santos.
Editor : Sefnat Besie