FLORES, iNewsTTU.id--DPP Perindo turun tangan untuk membantu warga yang terdampak oleh erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Partai Perindo menunjukkan kepedulian sosialnya dengan memberikan bantuan di posko pengungsian di Desa Eputobi dan kepada warga yang mengungsi mandiri di Desa Watotika Ile.
Langkah ini merupakan tindak lanjut dari instruksi langsung Ketua Umum Partai Perindo, Angela Tanoesoedibjo, yang menekankan pentingnya aksi sosial untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana.
Penyerahan bantuan dipimpin oleh Ketua DPP Bidang Sosial dan Kebencanaan Partai Perindo, Sri Gusni Febriasari, bersama Ketua DPD Perindo Flores Timur, Diston Fernandez, dan anggota DPRD Kabupaten Flores Timur.
Sri Gusni Febriasari menjelaskan bahwa bantuan ini adalah bentuk nyata kepedulian Partai Perindo terhadap masyarakat yang mengalami dampak langsung dari erupsi Gunung Lewotobi.
"Kami berharap bantuan ini dapat sedikit meringankan beban saudara-saudara kita yang terdampak," ujarnya.
Bantuan yang disalurkan mencakup sembako dan air bersih, sesuai dengan kebutuhan mendesak pengungsi.
Selain di posko pengungsian Desa Eputobi, bantuan juga menjangkau warga yang mengungsi mandiri di rumah kerabat mereka di Desa Watotika Ile.
Diston Fernandez, Ketua DPD Perindo Flores Timur, menambahkan bahwa bantuan yang diberikan mencakup air bersih, telur, air mineral, dan mie instan. Sebelumnya, DPD Perindo Flores Timur juga telah mengambil inisiatif untuk memberikan bantuan awal sesuai dengan kebutuhan yang disampaikan oleh warga terdampak.
Salah seorang pengungsi, Yakobus Kedang, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas bantuan yang diberikan.
"Bantuan ini sangat berarti bagi kami. Terima kasih kepada Partai Perindo yang peduli dengan keadaan kami di tenda pengungsian," katanya.
Saat ini, total pengungsi yang berada di enam titik pengungsian mencapai 12.575 jiwa. Bantuan dari DPP Perindo telah disalurkan langsung kepada para korban erupsi di dua lokasi posko pengungsian, yaitu di Desa Eputobi dan kepada pengungsi mandiri di Desa Watotika Ile.
Editor : Sefnat Besie