FLORES TIMUR, iNewsTTU.id – Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali mengalami erupsi pagi ini.
Erupsi disertai dengan kolom abu yang menjulang setinggi 2.000 meter dari mulut kawah, serta suara gemuruh yang sangat kuat.
Aktivitas vulkanik ini menyebabkan peningkatan status gunung menjadi Level IV (Awas), menunjukkan potensi bahaya yang serius bagi masyarakat sekitar.
Menurut laporan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), asap kawah teramati berwarna kelabu dengan tekanan yang kuat, menjulang setinggi 1.500 hingga 2.000 meter di atas puncak kawah.
Erupsi ini masih terus berlangsung dan disertai dengan gemuruh yang terdengar sangat keras dari sekitar gunung.
Aliran lava teramati mengarah ke timur laut sejauh sekitar 4.340 meter dari pusat erupsi, sementara aliran lava ke arah barat-barat laut mencapai jarak sekitar 3.800 meter.
Selain itu, kegempaan tremor (micotremor) terus terekam dengan amplitudo antara 14,8 hingga 37 mm, dengan dominasi pada amplitudo 37 mm, menunjukkan aktivitas vulkanik yang signifikan.
Rekomendasi untuk Masyarakat dan Wisatawan
Pemerintah setempat dan PVMBG menghimbau masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 7 kilometer dari pusat erupsi. Selain itu, sektor barat daya hingga barat laut juga diharuskan untuk menghindari aktivitas dalam jarak 9 kilometer dari kawah.
Masyarakat diharapkan tetap waspada dan siap untuk mengikuti arahan dari pihak berwenang. Meskipun erupsi saat ini belum menunjukkan tanda-tanda penurunan, pihak berwenang terus memantau situasi secara intensif.
Warga di sekitar gunung dan wisatawan diminta untuk tidak mendekat ke area berbahaya dan mengikuti informasi terkini.
Warga Tetap Siaga
Hingga saat ini, warga yang tinggal di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki terus dalam status siaga. Mereka diimbau untuk tetap memperhatikan perkembangan erupsi dan siaga terhadap kemungkinan bahaya lebih lanjut.
Pihak berwenang juga akan terus memperbarui informasi terkait aktivitas gunung ini guna memastikan keselamatan warga dan pengunjung.
Editor : Sefnat Besie