Warga Sumba Antri BBM di SPBU hingga 30 Menit

Waingapu, iNewsTTU.id – Antrian panjang kendaraan bermotor untuk mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) di tiga Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Waingapu dan Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, terus terjadi dalam beberapa hari terakhir. Warga yang mengantri membutuhkan waktu setidaknya 30 menit untuk dapat terlayani.

Pantauan di tiga SPBU tersebut pada Senin (5/8/2024) pukul 12.30 WITA, menunjukkan antrian kendaraan bermotor memanjang hingga memakan badan jalan di luar kawasan SPBU.

Baca Juga

Pertamina Patra Niaga Tambah Tonase Penyaluran BBM untuk Labuan Bajo

Kondisi ini diakui oleh sejumlah warga yang mengantri telah berlangsung selama beberapa hari terakhir, bahkan ada yang menyatakan situasi ini sudah terjadi selama sekitar satu hingga dua bulan terakhir.

“Paling cepat sudah 30 menit baru dapat solar. Semoga tidak terlalu lama seperti ini dan bisa normal kembali,” ungkap Meta, seorang sopir bus jurusan Mangili yang tengah mengantri.

Keluhan serupa juga disampaikan oleh Robi dan Petrus, sopir bus angkutan pedesaan rute Waijellu-Waingapu, yang mengaku telah mengalami situasi serupa selama hampir dua bulan.

Baca Juga

Pertamina Patra Niaga Gerak Cepat Cek SPBU dari Laporan Konsumen

"Yang antri bukan hanya untuk isi solar tapi juga bensin. Kalau saya rasa sudah 2 bulan begini," kata Petrus, diamini oleh Robi.

Antrian terpanjang terpantau di SPBU Matawai, di mana kendaraan dengan plat hitam hingga kuning, mulai dari roda dua hingga roda empat, memenuhi area antrian dan meluber hingga ke luar kawasan SPBU.

Kondisi ini menjadi sorotan warga hingga ke dunia maya, dengan sejumlah akun media sosial menuliskan status yang mengeluhkan sulitnya mendapatkan BBM jenis pertalite atau bensin dan menyuarakan keresahan atas antrian panjang yang terus terjadi.

Baca Juga

Kasus BBM Ilegal di Kota Kupang, Bildad Thonak : Jangan Lagi Menebar Isu Liar yang Tidak Pernah Ada

Situasi ini memerlukan perhatian serius dari pihak berwenang untuk mengatasi kelangkaan BBM di wilayah Sumba Timur, agar masyarakat dapat kembali beraktivitas normal tanpa harus menghadapi antrian panjang yang melelahkan.

Editor : Sefnat Besie